Page 124 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 124

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, massa Gebrak yang hendak berunjuk rasa di sekitar
              Istana Merdeka diadang aparat. Sebanyak 10 polisi berpakaian alat pelindung diri (APD) berdiri
              di barisan paling depan. Di belakang mereka belasan Polwan berjajar. Pada lapis ketiga, polisi
              membentangkan kawat berduri, diikuti puluhan polisi pada lapis keempat. Selain itu, polisi juga
              menyiagakan  beberapa  kendaraan  lapis  baja  seperti  mobil  barikade,  barracuda,  dan  mobil
              pengurai massa (Raisa). Terhalang aparat, massa buruh dan mahasiswa itu lantas melakukan
              orasi di kawasan Patung Kuda dan memainkan musik, menyanyikan beberapa lagu perlawanan.

              Perwakilan Komite Politik Buruh Indonesia (KPBI), yang merupakan bagian dari Gebrak, Andi
              Panca mengatakan pihaknya akan menuntut Jokowi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres)
              mengenai kenaikan upah 2022.

              "Kepada seluruh serikat-serikat pekerja ayo kita bergerak sama-sama di tanggal 29 kita kepung
              istana  dan  kita  pastikan  Presiden  Jokowi  berpihak  kepada  kita  dan  kemudian  mengeluarkan
              Keppres tersebut," kata Andi dalam konferensi pers yang digelar di LBH Jakarta, Jakarta Pusat,
              Jumat (26/11).

              Sementara,  1.499  personel  gabungan  dikerahkan  untuk  mengamankan  aksi  demo  buruh  di
              depan  Balai  Kota  DKI  Jakarta  itu.  Terpisah,  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)
              mengancam  akan  mogok  massal  pada  6,7,  dan  8  Desember  2021  jika  pemerintah  tidak
              menjalankan putusan MK nomor: 91/PUU-XVIII/2020 tentang uji formil UU Cipta Kerja.

              "Mogok  nasional  tetap  kita  rencanakan  6,7,8  Desember  2021  bilamana  keputusan  gubernur
              tentang UMP dan UMK tetap menggunakan PP 36/2021," ujar Presiden KSPI Said Iqbal, dalam
              jumpa pers secara daring, Senin (29/11). Ia mengecam keras pernyataan Presiden Jokowi yang
              menyebut seluruh materi dan substansi dalam UU Ciptaker beserta aturan turunannya tetap
              berlaku. Menurut Said, pernyataan Jokowi menyesatkan.

              "Kata-kata dari pemerintah baik Presiden maupun menteri yang menyatakan bahwa UU Ciptaker
              tetap berlaku karena pasal-pasalnya enggak diubah, itu membingungkan. Kalaulah kalau disebut
              bahkan menyesatkan. Karena yang diputuskan MK adalah uji formil, prosedur yang diperiksa.
              Bukan pasal demi pasal," katanya.

              Jokowi sebelumnya menyatakan pemerintah akan menjalankan apa yang telah ditetapkan oleh
              MK. Ia menyebut MK memberi waktu kepada pemerintah dan DPR untuk menjalankan putusan
              selama 2 tahun. Selama waktu itu, Jokowi berujar UU Ciptaker masih tetap berlaku. Sebelumnya,
              MK  memutuskan  UU  Ciptaker  inkonstitusional  bersyarat dan  memerintahkan  pemerintah dan
              DPR memperbaikinya dalam tenggat waktu dua tahun.


























                                                           123
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129