Page 128 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 128

tetap sama, menolak penghitungan kenaikan UMP 2022 yang menggunakan PP Nomor 36 Tahun
              2021. Oleh karena itu 1 hal yang bisa membatalkan mogok nasional hanya jika tuntutan itu bisa
              dipenuhi.

              "Mogok  nasional  tetap  kita  rencanakan  6-8  Desember  2021,  bila  mana  keputusan  gubernur
              tentang upah minimum provinsi dan upah minimum kabupaten kota tetap menggunakan PP 36,
              mogok nasional," tegasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (29/11/2021).

              Said juga meminta pemerintah untuk melaksanakan putusan MK terkait UU Cipta Kerja. Dia juga
              mengingatkan bahwa peraturan dalam UU tersebut ditangguhkan.

              "Bila  mana  pemerintah  memaksakan  kehendak  untuk  tidak  jalankan  putusan  MK,  atau  para
              menteri  mencoba  merevisi-revisi  peraturan,  itu  tidak diperintahkan  oleh MK.  Sekali  lagi  saya
              ulang  tidak  ada  perintah  MK  merevisi  peraturan.  MK  jelas  menangguhkan  kalau  sudah  ada
              peraturan  yang  bersifat  strategis  dan  berdampak  luas.  Atau  tidak  mneerbitkan  bila  mana
              peraturan itu belum ada," tegasnya.
              Sebelumnya  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  sudah  menanggapi  rencana  aksi  mogok
              kerja nasional yang disiapkan para buruh tersebut. Direktur Apindo Research Institute, P. Agung
              Pambudhi  menjelaskan,  mogok  kerja  memang  merupakan  hak  dari  para  pekerja  dan  diatur
              dalam  sederet  peraturan  ketenagakerjaan.  Namun  mogok  kerja  nasional  yang  akan  digelar
              dalam dekat itu dipandang tidak sesuai dengan aturan yang ada.

              "Dalam  UU  Ketenagakerjaan,  mogok  yang  ada  adalah  mogok  kerja,  yang  merupakan  akibat
              gagalnya dari perundingan," ucapnya dalam acara konferensi pers virtual, Kamis (25/11/2021).

              Menurut  Agung  mogok  kerja  yang  sesuai  dengan  aturan  adalah  dilakukan  terlebih  dahulu
              perundingan dengan pengusaha. Jika perundingan itu gagal maka pekerja berhak melakukan
              mogok kerja.

              "Dan kalau kita lihat aturan yang lebih teknis, kita lihat pada pasal 140 UU Nomor 13 tahun 2003
              tentang Kenagakerjaan, bahwa mogok kerja dapat dilaksanakan bila ada pemberitahuan SP atau
              SB  secara  tertulis  kepada  pengusaha  dan  dinas  tenaga  kerja  sekurang-kurangnya  7  hari
              sebelumnya dan memuat alasan mogok kerja. Jika hal tersebut tidak dipenuhi maka mogok kerja
              tersebut menjadi tidak sah," terangnya.
              Nah jika mogok kerja tersebut tidak sah, menurut Agung akan ada akibatnya. Dia menjelaskan
              dalam Kepmenaker Nomor 232 Tahun 2003 di pasal 6 disebutkan bahwa mogok kerja yang tidak
              sah akan dikualifikasikan sebagai mangkir dan bisa dianggap sebagai pengunduran diri.

























                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133