Page 243 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 243

Judul             Buruh Jogja Gelar Mimbar Bebas, Desak Kebutuhan Hidup Layak Jadi
                                  Acuan Upah 2022
                Nama Media        harianjogja.com
                Newstrend         Upah Minimum 2022
                Halaman/URL  https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2021/11/24/510/1089085/buruh-
                                  jogja-gelar-mimbar-bebas-desak-kebutuhan-hidup-layak-jadi-acuan-upah-
                                  2022
                Jurnalis          Yosef Leon
                Tanggal           2021-11-24 19:47:00
                Ukuran            0

                Warna             Warna
                AD Value          Rp 10.000.000
                News Value        Rp 30.000.000
                Kategori          Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan           Korporasi
                Sentimen          Negatif


              Ringkasan

              Majelis  Pekerja  Buruh  Indonesia  (MPBI)  DIY  gabungan  sejumlah  serikat  buruh  mengadakan
              mimbar bebas pekerja di kawasan Titik Nol KM pada Rabu (24/11/2021). Dalam kesempatan itu,
              pekerja menyerukan sejumlah tuntutan diantaranya penetapan upah minimum sektoral di DIY
              dan menetapkan upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) berdasarkan survei Kebutuhan Hidup
              Layak (KHL) yang telah dilakukan pekerja.



              BURUH JOGJA GELAR MIMBAR BEBAS, DESAK KEBUTUHAN HIDUP LAYAK JADI
              ACUAN UPAH 2022
              JOGJA  --Majelis  Pekerja  Buruh  Indonesia  (MPBI)  DIY  gabungan  sejumlah  serikat  buruh
              mengadakan mimbar bebas pekerja di kawasan Titik Nol KM pada Rabu (24/11/2021).

              Dalam  kesempatan  itu, pekerja  menyerukan  sejumlah  tuntutan  diantaranya  penetapan  upah
              minimum sektoral di DIY dan menetapkan upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) berdasarkan
              survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang telah dilakukan pekerja.

              Perwakilan MPBI DIY, Irsyad Ade Irawan mengatakan, penetapan upah minimum provinsi (UMP)
              dan  UMK  untuk  tahun  2022  tidak  memberikan  angin  segar  bagi  pemulihan  ekonomi
              pekerja/buruh. Kondisi upah tetap murah meski menggunakan formula pengupahan yang diatur
              dalam Peraturan Pemerintah (PP) 36/2021 yang merupakan turunan dari Undang-undang (UU)
              Ciptaker No. 11/2020.

              Menurut  dia,  buruh  masih  mengalami  defisit  ekonomi  jika  penetapan  upah  mengacu  pada
              ketentuan yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu yakni naik sebesar Rp75.915,53 sehingga
              menjadi Rp1.840.915,57. Kondisi UMP itu naik sebesar 4,30 persen dibanding UMP tahun 2021.
              Jika dibandingkan dengan survei KHL pihaknya, buruh masih mengalami defisit ekonomi antara
              Rp800 ribu-Rp1 juta di sejumlah kabupaten/kota di DIY.



                                                           242
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248