Page 9 - 22 Buku landasan pembelajaran sains terintegrasi (terpadu) untuk level dasar
P. 9
membawa anak-anak ke kebun binatang. Besoknya guru
melakukan kegiatan belajar yang berhubungan dengan kebun
binatang antara lain menyuruh anak-anak menirukan gerak
binatang yang menarik perhatian mereka. Ada yang memilih
ular, katak, kupu-kupu, dan sebagainya.
Kemudian guru memberikan kepada siswa secara
bergiliran menirukan cara hewan bergerak sesuai dengan hewan
yang mereka pilih. Yang memilih ular mulai melata, sedangkan
katak melompat. Sedangkan yang memilih kupu-kupu
mengatakan bahwa ia tidak bisa terbang seperti kupu-kupu.
Melalui berpura-pura menjadi hewan yang mereka tentukan
sendiri, anak-anak mendemonstrasikan beberapa ciri yang
sejajar dengan perkembangan kognitif.
1. Dengan menirukan cara bergerak hewan yang baru saja
mereka lakukan mereka bisa menemukan bahwa Maha
Besar Allah yang telah menciptakan manusia jauh lebih
sempurna dibandingkan dengan makhluk lain yang
diciptakan Allah. Misalnya katak yang bergerak hanya
dengan melompat, tidak bisa berlari, terbang atau berjalan.
Namun, Allah menciptakan manusia bisa bergerak semua
gerakan yang dilakukan hewan kecuali terbang, tetapi
manusia diberi akal untuk menciptakan alat yang membuat
mereka bisa terbang.
2. Melalui berpura-pura menjadi binatang, mereka
menemukan bahwa hewan bergerak sesuai dengan bentuk
tubuhnya. Betapa sulitnya bagi seekor ular kalau dia
berjalan dan akan mengalami kesulitan waktu mencari
mangsanya.
3. Mereka juga bisa mengelompokkan hewan yang sama cara
bergeraknya.
Kognitif anak juga lebih berkembang melalui bermain
peran. Seperti memerankan menjadi seorang ibu. Berikut ini
contoh peran yang dimainkan oleh Ainul sambil menggendong
bonekanya yang bernama Dea, dan berkata:
178