Page 157 - Favor Of God (E-Book)
P. 157
dunia malam, diskotik, pekerja seks komersial (PSK), premanisme
dan beragam kejahatan yang ada. Tentu semuanya tidak terlepas
juga dari kekecewaan saya akan cita-cita yang tidak tercapai yang
akhirnya terjerumus semakin dalam di dunia kegelapan.
Meskipun dalam pekerjaan ini memiliki uang yang cukup,
namun saya tidak dapat merasakan damai dan selalu terganggu
dengan apa yang dilakukan setiap harinya, seperti penipuan, marah-
marah kepada nasabah, dan tidak jarang terlibat perkelahian.
Ketidaknyamanan dan rasa kuatir selalu menghantui setiap hari
berangkat bekerja, karena akan bertemu dengan orang-orang yang
meminjam uang tapi susah membayar. Hal ini membuat saya menjadi
pribadi yang menakutkan dan keras bagi orang-orang yang saya tagih
utangnya. Hal inilah yang saya lakukan setiap hari di dalam bekerja
pagi, siang dan bahkan sampai malam yang terpenting semua yang
meminjam dapat membayar dengan tepat waktu.
Kasih Karunianya Melimpah
Setelah bekerja kurang lebih 3 tahun, tepatnya tahun 2009, hati
dan perasaan mulai tidak nyaman dengan apa yang saya kerjakan.
Ada kerinduan yang besar untuk kembali hidup benar. Hidup tanpa
ada rasa takut dan menakuti orang lain, hidup damai dengan semua
orang. Melakukan pekerjaan yang benar seperti kebanyakan orang.
Namun sekaligus juga ada gejolak di dalam hati apakah orang sejahat
saya akan diterima kembali oleh Tuhan, apakah orang seberdosa saya
masih memiliki masa depan? Masih adakah waktu untuk berubah?
Semua gejolak dan keraguan ini akhirnya terjawab ketika Tuhan
berbicara melalui firmanNya dalam mengenai Anak yang Hilang
(Lukas 15:11-32). Tuhan mengingatkan saya akan cerita ini, baik
melalui khotbah yang saya dengarkan maupun melalui pembacaan
Alkitab. Cerita ini berbicara kuat di dalam hati saya dan seakan akan
diberi pengertian bahwa Tuhan adalah Bapa yang mengasihi, Tuhan
adalah Bapa yang menunggu dan menerima anakNya kembali. Saya
Favor of God 149