Page 195 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 195
Persoalannya, itu hanya pengandaian saja. Sebab, kesa
daran modern ternyata tak bisa membebaskan manusia dari
takhayul. Sebab, hanya sebagian yang bebas. Sebagian lagi
tidak.
Lantas, siapakah yang terbebaskan, dan siapa yang tidak
terbebaskan?
Yang terbebaskan adalah mereka yang mendapatkan keun
tungan dari kesadaran modern. Yang tidak terbebaskan adalah
mereka yang tidak mendapat keuntungan dari kesadaran mo
dern.
Celakalah bapakbapakmu, sebab tidakkah Marx—yang
mereka setankan itu—benar belaka?
(Inilah bapakbapakmu: mereka yang sejak ‘65 menghabisi
orangorang komunis, mereka yang memakai caracara militer,
mereka yang memaksa orang untuk beragama dan—lebih pa
rah lagi—hanya menyediakan lima agama, mereka yang mela
rang Marxisme.)
Sebab perkataan setan itu lebih benar daripada dirinya
sendiri. Setan itu mengira bahwa jika nilainilai tradisional
ditinggalkan, manusia pun terbebaskan dari takhayul.
Yang terjadi: institusi modern menggantikan institusi
tradisional dalam hal menghisap kelas yang tak mendapatkan
keuntungan dari kesadaran modern.
Contoh:
1) pemilik modal, dalam hal ini perusahaan penambangan
batu, ikut membiayai ritual Sajenan demi mendapat “izin
spiritual” untuk eksploitasi;
Mereka mau membuat sesajen atau menanam kepala
kerbau, jika dengan begitu mereka dimudahkan. Tapi jika
mereka bisa menghilangkan pemborosan, itu adalah yang
paling baik. Yang paling hemat dan menghasilkan paling
banyak, itulah yang terbaik.
1