Page 199 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 199

seorang  pemanjat  yang  ulung.  Lebih  dari  itu,  Marja  sangat
                 senang mendengar cerita­cerita hantu yang kubawa padanya.
                 Kubilang, Parang Jati tak kurang misterius dari hantu­hantu
                 itu.
                     “Ia hilang tiga hari sebelum aku pulang. Aku telepon, tidak
                 dijawab. Aku rasanya memang pernah dengar bahwa ia harus
                 balik ke Bandung duluan untuk urusan penelitiannya.”


                     Aku  mendapat  sedikit  keterangan  dari  kepala  desa  Pon­
                 timan  Sutalip  mengenai  paman  Parang  Jati.  Dialah  orang
                 yang kubayangkan sebagai Resi Bisma. Tokoh yang memimpin
                 upacara Sajenan dan menjadi penantang Pemuda Kupukupu.
                 Lelaki tujuhpuluh tahunan yang ramping berwibawa. Namanya
                 Suhubudi.  Selain  tokoh  masyarakat,  ia  juga  komisaris  di  ba­
                 nyak perusahaan. Tapi Pontiman tidak bisa menjelaskan apa
                 bisnisnya. Suhubudi memiliki tanah berhektar­hektar di Sewu­
                 gunung. Di pusat lahan ia membangun kompleks tinggalnya.
                 Bukan sebuah rumah, melainkan sebuah kompleks yang terdiri
                 dari beberapa bangunan dan rumah. Ia memiliki banyak anak
                 buah yang tinggal di sana. Meski Suhubudi sangat dekat dengan
                 warga desa di sekitarnya, “anak­anak buah” itu tidak pernah
                 kelihatan. Mereka tak pernah keluar kompleks yang dikelilingi
                 hektar­hektar pepohonan.
                     “Orang­orang desa tidak tahu kalau beliau punya banyak
                 anak buah. Hanya sedikit yang tahu. Termasuk saya,” ujar Pak
                 Pontiman  agak  bangga.  “Orangnya  memang  agak  misterius.
                 Tapi sangat baik dan hebat. Maklumlah, beliau itu guru keba­
                 tinan.”
                     Orang­orang  percaya  bahwa  tamu  tak  diundang  akan
                 tersesat saat melewati kebun dan wilayah hutan kecil menuju
                 rumah Suhubudi. Karena itu, Suhubudi tak akan pernah kema­
                 lingan. Tentu itu lantaran perlindungan para bangsa halus yang
                 menaruh  hormat  pada  sang  resi.  “Ya,  begitu  yang  dipercaya


                                                                        1
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204