Page 203 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 203

Klan Saduki






                 marja  senang  menghaBisKan waktu di kafe Oh­la­la di Jalan
                 Dago. Aku tidak keberatan meluangkan satu dua jam minum
                 kopi di sana dengan sepotong apple turnover di akhir pekan,
                 sambil  memandang  ke  bawah  dari  meja  di  teras  lantai  dua.
                 Lalu­lintas mulai padat oleh anak­anak yang bermalam minggu.
                 Pedagang bunga potong menawarkan tangkai­tangkai mawar
                 di  sela­sela  mobil  yang  terjebak  macet.  Para  penyiar  radio
                 Ninetyniners berkomat­kamit di balik kaca studio menara yang
                 bagai etalase manusia lego. Aku sungguh menikmati suasana
                 demikian, untuk selama­lamanya dua jam.
                     Memasuki jam ketiga aku turun, pergi ke jalan dan mem­
                 beli  setangkai  mawar  rose.  Di  plaza  ini  begitu  banyak  orang
                 yang  saling  kenal.  Sejak  setengah  jam  yang  lalu  tiga  kawan
                 Marja yang kebetulan ketemu telah bergabung di meja kami.
                 Sebelumnya ada beberapa yang sekadar berhai­hai. Tiga orang
                 yang kini ada, sepasang pacar dan satu cewek jomblo yang tidak
                 menarik. Yang lelaki mengeluarkan apple mac dan memperli­
                 hatkan situsnya pada kami. Aku tertarik padanya sebab anak
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208