Page 206 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 206

punya  kedalaman.  Aku  ingin  teman  yang  dengannya  aku
               berbagi ketertarikan bahkan kegelapan. Tiba­tiba aku teringat
               Parang Jati. Orang gila yang hendak memaksaku pindah agama
               sacred climbing. Ada rasa kangen padanya, yang berkelindan
               dengan kerinduan pada suasana bukit­bukit di pantai Selatan.
               Ke mana Parang Jati sekarang?
                   “Ke mana kita sekarang?” Marja bertanya.
                   Aku terbangun dari lamunan. Di perhentian lampu merah
               itu  seorang  penyebar  brosur  menyisipkan  selembar  kertas
               ke  celah  jendela  mobilku.  Aku  menerima  dan  membacanya.
               Sebuah  iklan  festival  paranormal  di  lapangan  dekat  Gedung
               Sate.
                   “Nah, kita ke sini aja!” kataku jahil. “Sekali­sekali malam
               minggu lihat tolol­tololan. Sudah dimulai kan tadi.”
                   Marja  yang  ringan  hati  menyambutnya  dengan  gembira.
               “Apalagi kamu baru cerita tentang hantu­hantuan!” ia menjerit
               sambil menyimak lembaran brosur itu. “Hii, apa ini. Ada para­
               de orang­orang aneh. Saduki Klan! Apaan tuh.”


                   parade paranormal. dimeriahKan oleh saduKi Klan.



                                          *




















            1
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211