Page 204 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 204

itu begitu tertarik pada diri sendiri. Tapi ketertarikanku jenis
               ini biasanya berlangsung tigabelas menit saja.
                   Belakangan ini kota semakin penuh oleh kaum medioker
               yang  sangat  tertarik  pada  diri  sendiri.  Cowok  metroseksual
               yang  di  hadapan  Marja  ini,  misalnya.  Ia  begitu  kempling.
               Otot­otot  itu  pasti  didapatnya  dari  gym.  Beda  mereka  dari
               pemanjat  adalah  ini:  mereka  berlatih  untuk  mendapatkan
               sixpack,  pemanjat  berlatih  untuk  kemampuan.  Bagi  kami,
               perut­kitab­kitab  adalah  efek­samping­apa­boleh­buat.  Buat
               mereka, itu adalah cita­cita. Mereka berlatih di ruang tertutup
               ber­AC,  sebab  mereka  tak  mau  kulit  mereka  terpanggang
               matahari.  Tujuan  mereka  adalah  penampilan.  Sebab,  yang
               jadi  ketertarikan  mereka  bukanlah  apa­apa  di  luar  mereka,
               melainkan  diri  sendiri.  Apa­apa  di  luar  diri  hanya  menarik
               kalau menambah daya tarik diri sendiri. Kalau mereka coba­
               coba memanjat di papan buatan, itu lantaran mereka senang
               jika terlihat seperti Spiderman. Dijamin mereka kecewa kalau
               tidak banyak penonton. Taruhan, mereka hanya berlatih tanpa
               penonton demi suatu kali tampil di muka umum dan beroleh
               keplokan. Dan kalau ia membuka blog, itu lantaran ia pikir ia
               begitu menarik sehingga semua orang mau membaca catatan
               hariannya.
                   Aku  menamai  mereka  para  bo’im.  Bogoh  ka  imej.  Gan­
               drung  citra.  Lebih  daripada  para  ja’im,  yang  hanya  menjaga
               imej, para bo’im melakukan segala hal untuk citra diri. Mereka
               sudah  pada  taraf  mekanis,  yaitu  tak  sadar  bahwa  mereka
               melakukannya untuk tujuan itu.
                   “Hei, Marja! Lagi ngerjain apa sekarang?” demikian tadi si
               Bo’im menyapa.
                   “Ya,  gitu  deh.  Aku  sama  temen­teman  desain  lagi  mau
               bikin stand di pameran interior,” sahut Marja.
                   “Oh, gitu! Kul… Eh, udah pernah liat blog gue belon?”




            1
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209