Page 207 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 207

Inilah  bagian  kota  yang  lain.  Para  pedagang  makanan
                 malam  diberi  tempat  di  lahan  parkir,  dekat  dengan  pintu
                 masuk. Nasi uduk. Sate. Mi tektek dan nasi goreng. Toge go­
                 reng.  Internet  (Indomi  telor  kornet).  Roti  dan  pisang  bakar.
                 Wedang ronde. Jeniper Lopes (jeruk nipis peres, milo pake es).
                 Bunyi petromaks dan semburan gas dari kompor pada wajan.
                 Bau  asap  sate.  Bunyi  orang  menggerus  batu  es  menjadi  es
                 campur. Orang­orang yang datang ke sini berbeda dari mereka
                 yang pergi ke Plaza. Barangkali ada satu dua om dan tante yang
                 hari ini di sini dan besok bisa kita temukan di sana. Tapi anak
                 muda  dari  Plaza  yang  menjenguk  tempat  ini  pastilah  anak­
                 anak yang kelewat iseng seperti kami. Tak ada yang membawa
                 laptop.
                     TidaK ada fasiliTas hoT spoT di sini. yang ada fasiliTas KoneKsi
                 CepaT Kepada dunia supranaTural.
                     Aku menggandeng Marja dan membeli karcis. Segera kami
                 berada  di  sebuah  lorong  di  dalam  balairung  besar.  Di  kanan
                 kiri jalan adalah pelbagai kios. Sebagian besarnya adalah stand
                 konsultasi  paranormal  yang  ditutup  tirai  hitam.  Di  baliknya
                 para  dukun  duduk  menunggu  ataupun  melayani  pelanggan.
                 Jajaran  stand  berselubung  itu  membuat  jalan  ini  tampak
                 seperti sebuah lorong yang menekan dari dongeng seribu satu
                 malam.
                     Di  blok  berikutnya,  suasana  menjadi  lebih  terbuka  oleh
                 bagian stand obat dan ajian yang tak berkelambu. Batu­batu
                 akik. Bola­bola kristal. Pelbagai jimat penangkal bala. Tongkat
                 dan gelang akar bahar. Obat kuat lelaki. Kuda laut kering. Mimi
                 lan mintuno mati. Janin rusa dalam botol. Kandang­kandang
                 kecil berisi kelelawar dan tokek yang matanya berkedip­kedip.
                 Juga  ular  kobra  hidup  untuk  dipotong  dan  diminum  darah
                 serta empedunya; untuk memuluskan kulit. Stand baju gothik.
                 Kartu tarot. Buku­buku primbon juga fengshui. Pedagang me­
                 nyapa kami untuk jimat disayang bos dan mertua.


                                                                        1
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212