Page 253 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 253
dikemahkemah. Jika ia melapor kepada Pak Guru, sudah
pasti ia akan kehilangan peran ini, sebab sekolah akan memilih
jalan aman ketimbang mempertahankan satu anak yang hanya
memicu kemarahan anakanak lain. Orang di negeri ini lebih
memilih ketenangan daripada kebenaran.
Ketika pikirannya sungguh buntu, dilihatnya seorang anak
jangkung lain berjalan dari arah hutan menuju prajurit Belanda
yang berkerumun. Senapati mengenalinya. Dialah Kapiten
Mur, komandan serdadu kumpeni. Jantung Senapati berdebur.
Ia merasa dizalimi. Oleh siapa ia tak bertanya, tapi ia merasa
dizalimi. Sebab ia kecil dan sendiri, sementara para musuh itu
besar dan bersama-sama. Betapa dengki orang-orang kafir itu
pada dia. Betapa mereka bernafsu menghancurkan dia. Sebab
yang demikian telah dikatakan, bahwa orang-orang kafir itu
pendengki. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya.
Tapi dilihatnya sesuatu yang tak ia percaya. Setelah Parang
Jati bercakapcakap dengan anakanak itu, tampak mereka
mengendurkan sikap. Setelah itu mereka berjalan meninggal
kan tempat itu melalui ilalang, jalur yang tadi ditempuh Parang
Jati. Mereka lenyap dari pandangan. Kupu hampir tak percaya.
Ia baru percaya ketika ia tiba di rumah dengan selamat.
Beginilah kisah “Penyerangan Sultan Agung Mataram
terhadap benteng VOC di Batavia.”
Sebelumnya, inilah silsilah Sultan Agung Mataram.
Mataram adalah kerajaan besar, pewaris kejayaan Maja
pahit. Mataram terbit di sebuah wilayah di Jawa Tengah.
Wilayah itu terletak di antara gunung Merapi dan laut Selatan.
Dengan demikian, jajaran gunung Kidul, gunung Sewu, Sewu
gunung dan Watugunung, Tebing Siung dan hutan Wanara
termasuk dalam wilayah ini.
Sultan Agung Mataram adalah raja Mataram yang kedua.
Ayahnya, raja Mataram yang pertama, bergelar Senapati Ing
2 3