Page 255 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 255
memperistrinya dengan tipu daya. Sedangkan Jaka Tarub
sendiri adalah anak hasil sejenis pemerkosaan oleh lelaki
bernama Ki Jaka terhadap seorang putri yang juga sedang
mandi di danau. Saking malunya, gadis malang itu melarikan
diri dan melahirkan sendirian di tengah hutan. Ia mati ketika
melahirkan Jaka Tarub. Demikian, Jaka Tarub mengulangi
apa yang dilakukan ayahnya: menggagahi perempuan mandi.
(Sekali lagi, genealogi kepahlawanan tidak sejalan dengan
kesopanan.)
Sedangkan Lembu Peteng adalah putra gelap raja Maja
pahit dari seorang perempuan Champa berkulit kuning langsat
yang ditidurinya sebagai obat. Dikisahkan, Raja Brawijaya
sakit dan para tabib menganjurkan ia bersetubuh dengan
putri Wandan Kuning yang didapat dari pampasan perang.
Putri itu ditidurinya semalam saja, sekali lagi sebagai obat.
Sang Raja sembuh dan sang putri melahirkan bayi lelaki.
Brawijaya menyuruh orangnya untuk membunuh bocah itu
ketika berumur delapan tahun. Tapi, tatkala sang abdi hendak
membunuh bayi itu, istrinya memasang badan. Maka bayi itu
tetap hidup dan menjadi besar dengan nama Lembu Peteng.
Sedangkan raja Brawijaya, juga pendahulunya, Hayam
Wuruk, adalah keturunan Raden Susuruh, pendiri kerajaan
Majapahit, kerajaan terbesar di Asia Tenggara pada masanya.
Mataram melanjutkan kejayaan Majapahit. Demikianlah me
nurut Babad Tanah Jawi.
Demikianlah, estetika percampuran datang dari para raja.
Para rajalah yang menaburkan benih pada perempuanperem
puan upeti dari pelbagai negeri. Putri Champa, juga putri
Cina, yang dibawa dalam beratusratus jumlah dalam armada
Laksamana Cheng Ho, untuk dibagikan sebagai hadiah kepada
rajaraja negerinegeri yang ia kunjungi. Setelah itu datang
para pedagang, keturunan Arab, Gujarat, maupun Indocina,
2