Page 55 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 55

diperkosa. Malah dialah yang akan memperkosa kita.”
                   Tiba­tiba  pada  matanya  aku  seperti  melihat  apa  yang  ia
               bayangkan ketika mendengar suara persetubuhanku tadi serta
               sumpah serapah dan kata­kata kotor Marja yang binal. Yang ia
               bayangkan adalah persetubuhan aku dengan Marja, di mana ia
               kadang bertukar tempat menjadi aku atau menjadi Marja.
                   Tapi ia segera mengalihkan pandangan dan melanjutkan
               cerita babadnya.
                   “Gadis itu berkata dengan bijak pada si pangeran: ‘Lum­
               rah,  Nak,  laki­laki  tergoda  oleh  perempuan.’  Bayangkan,  ia
               memanggil putra raja itu ‘Nak’!”
                   Kelak,  ketika  aku  membaca  sendiri  Babad  Tanah  Jawi,
               baru aku tahu Parang Jati menyelewengkan cerita. Aku mem­
               baca terjemahannya dalam bentuk prosa terbitan Lontar tahun
               2004,  yang  bukan  kudapatkan  dalam  perpustakaan  pening­
               galan  Parang  Jati.  Parang  Jati  memiliki  versi  bahasa  Jawa
               kitab itu, yang aku tak mampu membacanya. Dalam kisah itu
               diceritakan,  ketika  memanggil  sang  pangeran  dengan  “Nak”,
               gadis  itu  telah  menjelma  pertapa  tua  lagi.  Kawanku  tentu
               melakukannya agar aku tidak bosan. Atau agar aku melupakan
               apa yang terbersit di matanya.
                   Ia  melanjutkan  dengan  tidak  lancar,  seperti  mencoba
               mengulangi dengan tepat sebuah teks hafalan.
                   “Ini  dikatakan  gadis  itu  pada  sang  pangeran:  Aku  ini
               sesungguhnya  manusia.  Namun  karena  tekun  bertapa,  lama
               berada di alam sepi, aku diberi wewenang menjadi lelaki, diberi
               wewenang  juga  menjadi  wanita,  …  Kelak  aku  akan  bertemu
               denganmu,  kalau  engkau  telah  menjadi  raja,  memerintah  di
               seluruh  Tanah  Jawa.  Dan  ketika  itu  aku  pindah  dari  sini  ke
               Tasikwedi  negeriku.  Prajuritku  adalah  segenap  raja  makhluk
               halus  di  Tanah  Jawa.  …  Nak,  siapa  yang  menjadi  raja  dan
               menguasai  Tanah  Jawa  seluruhnya,  orang  itulah  yang  akan
               menjadi suamiku.
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60