Page 51 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 51
Gamping menyediakan banyak tanduk dan ceruk untuk dipe
gang, namun kerap tajam sehingga mudah melukai tangan,
serta di banyak bagian mudah rumpal. Andesit, seperti Watu
gunung ini, keras dan mulus sehingga nyaris tak mungkin kita
bisa memanjat tanpa mengeborkan pengaman. Inilah jenis
batu yang dipakai membuat candicandi di dataran tinggi Kedu,
seperti Borobudur, Prambanan, Sewu. Selama ini tak pernah
aku peduli dengan sejarah batubatu itu.
“Lain kali aku akan manjat sambil membayangkan bagai
mana tebing terbentuk.” Ini sebuah pujian tulus yang kuberi
kan padanya.
“Bukan cuma sebagai cerita ilmu bumi. Watugunung juga
menarik sebagai cerita rakyat.”
Aku sesungguhnya tak tertarik cerita rakyat. Karena ini
lah barangkali aku tak pernah mendengar tentang kambing
kambing yang mati kehabisan darah. Tapi tak ada ruginya
kubiarkan ia bercerita sembari aku menyetir. Dengan begitu
aku tak ngantuk.
*
Tempat ini tak diingat sama sekali oleh para sarjana
sastra Jawa. Pun hanya segelintir penduduk di sekitarnya
yang masih mengaitkan nama Watugunung dengan kisah
Watugunung, yang ditulis dalam bagian awal Babad Tanah
Jawi. Watugunung adalah legenda asalusul kalender waktu
di Tanah Jawa. Penduduk di wilayah perbukitan ini sebagian
besar penderes nira dan penambang kapur yang tak punya
kemewahan untuk melestarikan dongengdongeng leluhur.
Apalagi setelah ada televisi. (Lagilagi musuhku itu, kotak kaca
penghasil kuntilanak!) Kini nyaris tak ada lagi yang mengingat
hikayat Watugunung sebagai asalusul pawukon, dari pe
wukuan, pembagian waktu berdasarkan wuku.
2