Page 46 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 46
Parang Jati
parang jaTi BagaiKan malaikat jatuh. Ia memiliki keluguan
yang berisiko, yang muncul melalui matanya yang polos, nyaris
bidadari, ketika mengajukan pertanyaanpertanyaan yang be
nar namun tak membumi. Tak membumi—maksudku, ia se
perti tak mengenal apa yang telah menjadi praktik wajar di bu
mi ini. Misalnya adalah pertanyaannya mengenai pemanjatan
“tak bersih” yang kami lakukan. Ia seperti tidak datang dari
dunia ini.
Pada waktu ia hendak menumpang kendaranku timbul
nafsu jahil pada diriku. Ia telah mengusik aku dengan kehe
ranannya yang naif. Kini ia menyerahkan diri dalam kekuasa
anku.
“Aku mau ke tempat pacarku dulu,” kataku setelah ia
telanjur duduk di jok. Ini tak ada dalam rencana sebelumnya.
Ia masih punya pilihan untuk minta diantar ke stasiun.
Tapi ia diam saja. Sekilas aku menangkap air mukanya yang
pasrah. Ia memperbaiki duduknya seolah mencoba santai