Page 484 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 484

makannya di setiap waktu makan, dan kehilangan semua milik pri badi
                 yang diberikan Kamino untuknya selama di penjara. Namun dengan
                 semua penderitaan di dalam penjara yang seperti itu, ia tetap bahagia,
                 sebab ia berada di sana dalam misi suci cintanya, membalas dendam atas
                 kematian gadis yang dicintainya sejak pandangan pertama.
                    Ia dibebaskan setelah memperoleh pengampunan satu tahun atas
                 kelakuan baiknya selama di dalam penjara. Ia muncul di dunia orang-
                 orang bebas dalam keadaan kurus kerempeng, dengan rambut panjang
                 tak terurus, dengan wajah menjadi tirus dan tulang-belulang dahi serta
                 rahangnya demikian tampak. Ia seperti tengkorak hidup namun meng-
                 hirup udara kebebasannya dengan penuh kemerdekaan.
                    Ia berjalan kaki dari penjara kota, meskipun ia memperoleh uang
                 dan pakaian untuk kendaraan dan makan. Ia tak berganti pakaian, dan
                 masih mengenakan pakaian gembel menyerupai gelandangan kota.
                 Baju pembagiannya hanya diapit di tangan, dan uang pemberian aman
                 di dalam sakunya. Ia tak ingin mampir ke mana pun dan membuang
                 waktu. Ia ingin sampai di rumahnya dan memastikan bahwa lelaki itu
                 sungguh-sungguh telah dikuburkan.
                    Akhirnya ia menemukan kuburan Krisan, di samping kuburan
                 Kamerad Kliwon. Pada nisannya jelas tertera nama itu, sehingga ia tak
                 mungkin salah. Ia membuat nisan baru dan membuang nisan bernama
                 Krisan, menggantinya dengan nisan yang baru ia bikin. Di sana kini
                 tertulis: anjing (1966–1997).


                 Selama bertahun-tahun, Krisan memikirkan terus ide itu, tentang me-
                 miliki kekasih yang buruk rupa. ”Apa yang salah dengan pe rem puan bu-
                 ruk rupa?” katanya pada diri sendiri, ”Mereka bisa dientot sebagaimana
                 perempuan cantik.” Dan ia teringat pada desas-desus tentang anak Dewi
                 Ayu yang konon buruk rupa, mungkin yang paling menakutkan di muka
                 bumi, dan meskipun ia tahu bahwa Dewi Ayu adalah neneknya, dan
                 itu berarti si buruk rupa yang ko non bernama Si Cantik itu bibinya,
                 ia tak peduli. Ia pernah me nyetubuhi sepupunya sendiri, apa salahnya
                 menyetubuhi bibi sendiri.
                    Maka pada suatu malam ia pergi ke rumah neneknya, melihat bah-
                 wa gadis itu duduk di beranda seperti menanti seseorang. Ia agak ragu

                                             477





        Cantik.indd   477                                                  1/19/12   2:33 PM
   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489