Page 480 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 480
orang. Ia me nge nakan gaun-gaun yang panjang, dan kain yang nyaris
menutupi wajahnya. Mereka begitu menikmati kehidupan seperti itu,
mencoba melupakan kemalangan-ke malangan yang menimpa mereka.
Saling mencintai satu sama lain, dan berbahagia dengan cinta tersebut.
Demikian sampai tua, hingga orang-orang sering bergunjing, atau me-
nyebut mereka, gerombolan janda-janda, jika mereka tengah berkumpul.
Tapi mereka sangat bahagia, dan saling mencintai.
Pada umur keenam bulan kehamilannya, Si Cantik melahirkan secara
prematur dan bayinya mati tanpa pernah sempat menangis dan apalagi
berteriak. Kakak-kakaknya menguburkan bayi itu di kebun belakang
rumahnya, dibantu si perempuan bisu Rosinah.
”Tidakkah kau memberinya nama sebelum dikuburkan?” tanya
Alamanda.
”Nama hanya akan membuatku sakit hati.”
”Jika aku boleh tahu, anak siapa sebenarnya bayi itu?” tanya Adinda.
”Aku dan Sang Pangeran.”
Tentu saja ada banyak rahasia di antara mereka sebagaimana Ala-
manda tak pernah menceritakan perselingkuhannya dengan Kamerad
Kliwon meskipun Adinda mengetahuinya belaka. Maka mereka tak
memaksa Si Cantik untuk menunjukkan lelaki mana yang ia sebut
sebagai Sang Pangeran.
Bayi itu dikuburkan dan mereka terus menjalani hidup. Saling men-
cintai dan menjaga rahasia masing-masing.
Ketika mayat Rengganis Si Cantik ditemukan, Krisan menderita teror
yang amat sangat, oleh satu ketakutan bahwa pada akhirnya orang akan
mengetahui bahwa Krisanlah yang membunuh gadis itu. Ketakutan itu
semakin menjadi-jadi atas fakta bahwa ia juga me nyembunyikan mayat
Nurul Aini di bawah tempat tidurnya, sementara Sang Shodancho
mencarinya ke mana-mana dengan penuh kemarahan.
Ia berpikir-pikir untuk mengembalikan mayat itu ke kuburannya,
tapi ia takut seseorang memergokinya, sebab setelah Sang Shodancho
mengetahui bahwa seseorang menggali kuburan itu dan mengambil
mayat anaknya, semua orang pasti memperhatikan kuburan tersebut.
473
Cantik.indd 473 1/19/12 2:33 PM