Page 478 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 478

Semua orang hanya tahu bahwa ia mati ditembak ketika tengah berkun-
                 jung ke rumah neneknya.
                    Pemakaman Krisan dihadiri seluruh kerabatnya tanpa tersisa, de ngan
                 Adinda tampak begitu berduka. Kini semuanya lengkap: Alamanda
                 kehilangan Sang Shodancho dan Nurul Aini, Maya Dewi kehilangan
                 Maman Gendeng dan Rengganis Si Cantik, dan kini Adinda kehilang-
                 an Krisan setelah sebelumnya kehilangan Kamerad Kliwon. Mereka
                 kehilangan orang-orang yang mereka cintai.
                    Ketiganya mengiringi keranda kematian Krisan menuju pe ma kaman
                 Budi Dharma, dan sepanjang jalan Alamanda serta Maya Dewi men-
                 coba menghibur Adinda.
                    ”Kita seperti keluarga yang dikutuk,” kata Adinda di tengah isak
                 tangis nya.
                    ”Tidak seperti,” kata Alamanda, ”tapi sungguh-sungguh dikutuk.”
                    Si tua Kamino telah menggali kuburan untuknya, tepat di sam ping
                 kuburan ayahnya sebagaimana permintaan Adinda, dan ia bah kan me-
                 mesan tempat di sampingnya lagi untuk kuburannya sen diri kelak jika
                 ia mati.
                    Biasanya, tak ada perempuan datang pada pemakaman. Hanya pada
                 kasus-kasus tertentu perempuan datang ke tempat pemakaman, ter-
                 utama jika perempuan itu sungguh-sungguh tak bisa berpisah dengan
                 si orang mati, sebagaimana pernah terjadi pada Farida ber tahun-tahun
                 lalu. Tapi pada pemakaman Krisan, seluruh peng iringnya adalah tiga
                 orang perempuan kakak-beradik, ditambah enam orang lelaki kampung
                 pengusung keranda dan seorang imam masjid yang akan memberikan
                 doa bagi si orang mati.
                    Tak ada lagi selain mereka, yang berdiri mengenakan pakaian gelap
                 di bawah payung-payung yang melindungi mereka entah dari apa, sebab
                 matahari tak memancarkan terik sinarnya di sore hari dan hujan tak juga
                 turun. Hanya mereka bertiga, hingga kemudian dua titik gelap dat ang
                 dari kejauhan. Mereka semakin mendekat dan titik-titik itu men jadi
                 sosok-sosok, dan ketika semakin dekat ternyata dua orang perem puan
                 lain dengan pakaian berkabung.
                    Yang lebih mengejutkan adalah bahwa kedua perempuan itu juga da-
                 tang untuk melepas kepergian Krisan, tepat ketika mayatnya di turunkan

                                             471





        Cantik.indd   471                                                  1/19/12   2:33 PM
   473   474   475   476   477   478   479   480   481   482   483