Page 106 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 106
a yu Utami
Sanda. Tapi aku sama sekali tidak senang. Sebab yang akan
dibangkitkan untuk hidup di Dunia Baru itu adalah orang-
orang yang, seperti ibuku, tidak suka nonton bioskop. Ka-
lau pun aku dan ayahku ikut dibangkitkan, apa menarik nya?
kami tidak bisa nonton film bersama. Tak ada film yang akan
diproduksi. Kami hanya akan disuruh berhimpun tiap hari.
aku sekarang mulai pandai mengutip alkitab, hanya untuk
membantah ibuku.
“Tidakkah Ibu membaca, Yesus berkata bahwa Hari
Tuhan itu datang seperti pencuri? nah, Ibu sendiri tidak bisa
membedakan mana pencuri mana ayah!”
Ibuku gelagapan. Setiap kali tidak bisa menjawabku, ia
kem bali pada buku teksnya dan mengulang segala keterangan
panjang yang tidak kutanyakan. Menyebalkan sekali.
“Untuk orang yang beriman, selalu ada tanda-tanda za-
man!” katanya. “Orang yang bijak akan membaca tanda-tanda
zaman!”
Ibu bilang bahwa perubahan yang terjadi sekarang ada lah
awal dari tanda-tanda zaman itu. Pergantian presiden. ayahmu
terpaksa membakar album lilis Suryani. Itu peringatan agar
kita mulai melepaskan diri dari hiburan-hiburan duniawi.
Jangan terlalu banyak menonton lagi! Dan, lihat!, kota Padang
tengah terserang penyakit Kada gestapu. Berhati-hatilah!
Jangan terlalu banyak melawan orangtua, nanti kamu terkena
juga.
Sialnya, aku lalu memang terkena penyakit Kada gestapu
itu. Mengerikan sekali. Pada awalnya aku mengira aku terkena
kusta. Inilah sejenis penyakit kulit yang datang bersamaan
dengan berjangkitnya parasit tumbuhan yang disebut Bungo
gestapu. Benalu itu berbentuk seperti benang-benang ber-
100
Enrico_koreksi2.indd 100 1/24/12 3:03:54 PM