Page 107 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 107

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 warna kuning yang tiba-tiba saja, di masa itu, menyaluti semua
                 tanaman  perdu  di  kota  Padang,  padahal  zaman  itu  hampir
                 semua pagar terbentuk dari tanaman perdu. awalnya, anak-
                 anak  menyambut  benang-benang  kuning  aneh  itu  dengan
                 suka    cita,  mereka  mengumpulkannya  dan  menjadikannya
                 main      an.  Bersamaan  dengan  itu,  kulit  mereka  terkena  busik
                 yang berubah menjadi basah dan menjijikkan. Sejak itu be  nalu
                 tadi ditakuti dan disebut Bungo gestapu dan penyakit kulit-
                 nya Kada gestapu. gestapu menjadi nama yang mengerikan
                 bagi  anak-anak  seantero  Padang.  Sedang  bagiku,  kesan  itu
                 bercampur dengan tanda-tanda datangnya Hari Kiamat.


                    Sepucuk surat tiba di rumah kami. Dari Jawa. Ibu mem-
                 bacakannya buat kami bertiga. Surat dari keluarga ayah. Di
                 antara jeda membaca, Ibu dan ayah mengomentari surat itu
                 dan bercerita bahwa Jenderal Yani menjadi salah satu korban
                 gestapu. aku tahu Jenderal Yani. aku kenal dia! Ia dulu adalah
                 Kolonel Yani yang memimpin penyerangan terhadap ayahku,
                 tetapi juga yang memerintahkan Operasi Bayi gerilya untuk
                 menyelamatkan aku, Sanda, dan Ibu.
                    “Ia adalah salah satu jenderal yang dibunuh gestapu,” kata
                 Ibu.
                    Ketika itu penyakit kulitku sedang sangat meruyak dan aku
                 ketakutan bahwa aku akan mati digerogoti oleh Kada gestapu.
                 Bayangkan, jenderal saja dibunuhnya. apalagi aku, cuma anak
                 seorang pembantu letnan. Bagi seorang anak tangsi, tak ada
                 yang  lebih  hebat  daripada  jenderal,  berapapun  bintangnya.
                 Komandan yang berpangkat mayor saja bisa merebut burung
                 beo kita. Sekarang presiden kita juga seorang jenderal. Pera-
                 saanku tak keruan. Selain takut mengenai nasibku sendiri, aku


                                                                         101



       Enrico_koreksi2.indd   101                                     1/24/12   3:03:54 PM
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112