Page 112 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 112
a yu Utami
kemudian jadi semboyan pasukan khusus RI.) Irsad terluka.
lukanya tidak berat dan tidak ringan, melainkan pas betul
untuk mengistirahatkan dia agar tidak ikut dalam pertem-
puran berdarah yang sesungguhnya dalam mempertahankan
kemerdekaan.
Kemerdekaan RI akhirnya diakui Belanda. Sementara itu,
rivalitas antara trah Kurawa dan Pandawa dalam leluhurku
terus berlangsung. Cucu sulung Joyosaputro yang lahir
dari para Kurawa adalah laksmana, putra Duryudana. Jadi,
laksmana adalah keponakan ayahku. Tapi usia ayah dan ke -
ponakannya itu sama. Persaingan pun terjadi di antara me-
reka. Tahu reputasi pamannya dalam menyerbu gudang
Jepang, laksmana segera mendaftar jadi tentara. ayahku, tak
mau kalah, mendaftar juga. Para Kurawa bangga dengan adat
kasar mereka, sementara keluarga Pandawa dengan adat halus
mereka. ayahku sesungguhnya lebih tertarik pada peradaban
dan pendidikan. laksmana selalu ingin menembak jantung
atau kepala orang. ayahku diam-diam selalu ingin menembak
burung, yaitu ke atas.
Di tempat tugasnya di Semarang ayah jatuh cinta pada
seorang perempuan yang berambut pendek, memakai rok
selutut, dan bersepatu pantovel—yang baginya adalah per-
wujudan modernitas dan keterpelajaran. Sekretaris Pak Ma-
yor ini suka membaca, naik kuda, bermain tenis dan akor deon.
Sayangnya perempuan ini Kristen. Maka, dalam rivalitas antar
keluarga itu, nilai Muhamad Irsad pun melorot. Ia tak lagi
anak sulung yang sempurna. Perkawinannya yang sete ngah
lari karena tanpa restu keluarga dengan Syrnie Masmirah itu
me nurunkan angkanya terhadap laksmana, sang saingan. Dan
ia sendiri diam-diam tahu bahwa laksmana menang angka
106
Enrico_koreksi2.indd 106 1/24/12 3:03:54 PM