Page 154 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 154

a yu Utami

               serius  jadi  fotografer.  Kujual  motor,  sepeda,  dan  beberapa
               benda lain. Kubeli satu set kamera.
                   Sesungguhnya, ibukulah yang pertama kali memper ke nal-
               kan aku pada kamera. Ketika itu umurku sekitar sepuluh tahun
               dan aku sudah mulai suka melukis dengan cat minyak. Tapi
               ibuku agak alergi dengan bau minyak. Ia percaya bau-bauan
               itu  akan  membikin  sakit  paru-paru.  Ia  ingin  mengalihkan
               minat seniku. Barangkali ia berdoa. Seperti doanya agar kami
               mendapat  rumah  berhalaman  yang  menjauhkan  aku  da ri
               geng anak-kolong, kali ini doanya terkabul juga dengan cara
               aneh. Salah satu teman berhimpun ibuku tiba-tiba kudengar
               masuk  tahanan.  Ia  dituduh  membuat  dan  memperjual beli-
               kan foto wanita telanjang. Entah untuk biaya macam-macam,
               adiknya  menjualkan  kamera  Yashica  Mat  itu  dengan  harga
               murah. Ibu pun membelinya dan memberikannya kepadaku.
               Kamera itu sangat profesional. Sedihnya, pada saat yang sama
               aku kehilangan guru lukisku. Sejak itu aku mulai lebih senang
               memotret daripada melukis.
                   Kini, keputusanku telah lebih mapan. aku mulai berguru
               dari satu fotografer senior kepada yang lain. Salah satu yang
               kerap kukunjungi adalah jurufoto fauna yang tinggal di Bogor.
               Seorang yang suka semua hewan kecuali kucing dan kera. Ka-
               tanya kedua hewan itu tak ada perannya di dunia ini selain
               mengacau.  Suatu  hari  aku  naik  kereta  untuk  menghabiskan
               akhir pekan sambil belajar di rumahnya, seperti kerap ku la ku-
               kan. Tapi aku sedang sangat horni juga. Kau tahulah, hormon-
               hormon  itu  kadang-kadang  memang  begitu,  membuat  dada
               dan selangkangan kita seperti mau pecah. Di kereta aku ber-
               temu  dengan  seorang  cewek  seksi  yang  bergaya  congkak,
               sepertinya  biasa  mendapat  perhatian.  Maka  aku  pun  berla-


           148



       Enrico_koreksi2.indd   148                                     1/24/12   3:03:55 PM
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159