Page 151 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 151

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 lih kehilangan seperempat puting susunya demi kesetiaan nya
                 pada ayah. Kini, taik kucinglah uji kekompakan begini. Tahu
                 kenapa taik kucing? Kau bisa pura-pura setiakawan sebab ke-
                 menangan itu dekat: agar lulus. agar jadi anggota korps. Kau
                 bisa melihatnya berkilau-kilau di depan matamu. Tapi, orang
                 yang sungguh setiakawan adalah dia yang berkorban untuk
                 sesuatu yang tanpa harapan sekalipun!
                    Sekarang,  di  perbukitan  kapur  yang  tandus  Citatah  itu,
                 aku segera terpikat pada kelompok panjat tebing yang di  ke-
                 palai Harry ini. lelaki ini tidak menampakkan lagak sok kua -
                 sa sama sekali. gerombolan panjat tebing Skygers mene     ri ma
                 siapapun yang hendak berlatih dalam suasana egaliter. Ti  dak
                 ada  atasan  bawahan.  Tak  ada  yunior  yang  harus  taat  pada
                 se  nior.  Kesetiakawanan  tidak  usah  diuji  dengan  tes  buatan.
                 Kesetia  kawanan akan tumbuh dengan sendirinya. (Begitu ju  ga
                 dengan cinta. Cinta tak perlu diuji atau dikatakan. Cinta akan
                 tumbuh dengan sendirinya jika memang mau tumbuh). Dan
                 aku tidak takut ketinggian. aku senang pada ketinggian. Itu
                 kuketahui sejak aku naik dalam keranjang semen Indarung.
                    Harry seorang seniman. Boleh dibilang ia adalah seniman
                 performance art pertama di Indonesia: ia memanjat atap bun-
                 dar planetarium dan memasang patung di puncaknya tan pa
                 diketahui petugas dan menyebabkan kehebohan setelah nya.
                 Dan  bagiku  ia  adalah  Bapak  Panjat  Tebing  Indonesia.  aku
                 selalu senang pada seniman. Kalau saja aku betul-betul bebas
                 memilih, aku lebih suka jadi mahasiswa seni rupa daripada
                 tambang. aku selalu kagum pada kegilaan mereka. Tapi aku
                 menimbang ayah Ibu. Mereka tak akan bangga dan tak akan
                 paham  jika  aku  masuk  jurusan  seni  rupa.  aku  anak  satu-




                                                                         145



       Enrico_koreksi2.indd   145                                     1/24/12   3:03:55 PM
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156