Page 148 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 148
a yu Utami
ke per bukitan kapur Citatah. Katanya, anak-anak seni rupa
sedang latihan panjat tebing dalam persiapan ekspedisi
Carstenz Pyramid.
Di situlah ia memperkenalkan aku kepada ketua grup
pe manjat, yang namanya sudah kudengar, orang yang aku
lang sung suka, Harry Suliztiarto, mahasiswa seni rupa ITB
angkatan di atasku. Melihat potonganku tanpa ragu ia me-
nyodorkan harnes dan peralatan panjat tebing. Wajahnya
ramah. aku begitu terkesan pada keterbukaannya. Waktu itu
aku memang sudah suka olahraga tantangan. Sebelum nya,
aku mengikuti pelatihan resimen mahasiswa Mahawarman,
semata-mata karena aku ingin mendapat petualangan seka-
ligus liburan gratis selama sebulan. aku memang ingin tubuh-
ku digembleng sampai hancur-hancuran. Setelah longmars
100 km sambil memanggul senjata dan memakai topi baja
yang panas bagai kuali aktif, dengan sabuk dragrim yang
lebih mencekik daripada membantu, setelah seorang peserta
meninggal dunia dan satu temanku tak bisa mencopot lars nya
karena kulit kakinya yang lecet dan bernanah telah lengket
dengan sepatu yang terlalu kecil itu... setelah semua itu,
aku ternyata tidak lulus Mahawarman karena persis di hari
terakhir aku menghunus pisau dan mengancam pelatihku.
Sungguh mati aku merasa pelatihku itu mau menembak aku.
Saksi mata mengatakan bahwa ia tidak mencabut senjata.
Tapi, sumpah, aku merasa ia memang akan menembakku,
maka nya kuambil pisauku dan kuacungkan padanya. lalu aku
dipaksa mengundurkan diri karena bagaimanapun aku akan
dipecat dengan tidak hormat lantaran telah mengancam jiwa
orang lain. Ya, sial betul, itu persis satu hari sebelum latihan
berakhir.
142
Enrico_koreksi2.indd 142 1/24/12 3:03:55 PM