Page 30 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 30

a yu Utami

               agaknya ia juga berkata, lihat, baru sebentar saja bayi kita su-
               dah memakan seperempat puting susumu. Bayangkan kalau
               kita bergerilya lebih lama lagi.
                   Dengan berat hati ibuku menurut. Ia terpaksa mengakui
               bahwa ia tidak ingin membiarkan bayinya tumbuh jadi dra-
               kula. Bahkan drakula yang tak hanya menghisap darah, tetapi
               juga memakan daging. Keduanya lalu menghadap koman dan
               dan menyatakan bahwa Syrnie Masmirah bersedia dijem put
               untuk  pulang  ke  Jawa.  Maka  diaturlah  skenario  pertukaran
               itu: aku-ibuku-kakakku dengan beberapa karung bahan ma-
               kanan. Rah, bibi gendruwoku, tentu saja akan ikut, sebab ia
               satu paket dengan aku. Ia adalah kendaraanku.
                   Pada hari H-1, komandan membiarkan letda Irsad meng-
               habiskan malam terakhir berdua dengan istrinya saja, tanpa
               diganggu anggota pasukan yang lain. Rah menidurkan Sanda
               dan aku sampai tengah malam, sebelum ayah dan ibuku akan
               kembali kepada kedua anaknya.
                   Malam itu bulan purnama sekalipun tidak ada bulan. Di
               antara bunyi cengkerik hutan, Irsad dan istrinya berpelukan
               dengan  keyakinan  bahwa  tak  ada  malam  lain  selain  malam
               ini. Tak ada hari esok bagi mereka. Syrnie akan pergi ke Jawa
               dan mereka mungkin tak akan bertemu lagi. Irsad mungkin
               akan  mati  dalam  perang  saudara  ini,  ditembak  oleh  letda
               laksmana, keponakannya sendiri yang berada di kubu mu  suh.
               Sanda  akan  mengingat  ayahnya  samar-samar.  Tapi  Prasetya
               Riksa,  yang  dipanggil  Rico,  Enrico,  tidak  akan  pernah  kenal
               ayahnya...


                   Matahari terbit. Operasi Bayi gerilya. Di titik yang diten-
               tukan, di sebuah lapangan yang membatasi dua hutan, kurir


           24



       Enrico_koreksi2.indd   24                                      1/24/12   3:03:52 PM
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35