Page 29 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 29

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 sehat sejak lahir—kembali ke Pulau Jawa dan tidak dilibatkan
                 dalam perang ini. Dalam negosiasi berikutnya, pasukan Yani
                 bersedia untuk menukar Syrnie Masmirah dan kedua anaknya
                 dengan sejumlah perbekalan bagi gerilyawan.
                    aku tak tahu apa perbekalan yang dijanjikan pasukan Yani
                 untuk mendapatkan aku, Sanda, dan ibuku. aku lebih se  nang
                 membayangkan  perbekalan  itu  adalah  berkarung-karung
                 daun katuk, yang akan membuat air susu ibuku lancar dan aku
                 tak perlu menggigit serta menelan puting susunya. Tapi tentu-
                 lah itu tolol sekali. Sebab jika aku dijemput ke Jawa, maka tak
                 ada  lagi  gunanya  berkarung-karung  daun  katuk  bagi  para
                 gerilyawan. Barangkali itu adalah beberapa karung beras atau
                 kalengan ransum militer.
                    Tawaran  itu  disampaikan  kepada  ayah  dan  ibuku.  Dan,
                 sungguh,  keduanya  menjadi  sangat  bimbang.  Mereka  tahu,
                 perbekalan  gerilya  semakin  tipis.  Bahan  makanan  yang  di-
                 ta warkan  musuh  terdengar  sangat  lumayan  bagi  pasukan
                 gerilya. Dan di tingkat keluarga, ayahku tahu bahwa revolusi
                 ini—seperti telah diramalkan oleh kelahiranku—tidak seperti
                 yang  dia  harapkan:  berkaki  kurus.  Revolusi  ini  tidak  akan
                 berakhir  pada  kejayaan.  Di  beberapa  tempat,  pertempuran
                 antara pasukan pusat dengan gerilya telah memakan korban
                 jiwa  di  pihak  pendukung  PRRI.  Itu  artinya,  ia  membawa
                 anak dan istrinya menuju kekalahan belaka. Kekalahan yang
                 sejauh apa? Di mana batasnya? Ia tak tahu. Itu membuat ia
                 sangat gundah. Ia memang tidak bisa mengkhianati sumpah
                 prajurit, ia rela menerima kekalahan ini, tapi kenapa ia harus
                 melibatkan istri dan anak-anaknya?
                    Irsad  berkata  kepada  istrinya  bahwa,  barangkali  benar,
                 anak-anak  seharusnya  tidak  merasakan  penderitaan  ini.


                                                                          23



       Enrico_koreksi2.indd   23                                      1/24/12   3:03:52 PM
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34