Page 55 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 55

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 ibuku punya pendapat buruk mengenai angin laut. angin laut
                 bisa  membuat  radang  paru,  longensteking,  katanya.  apalagi
                 Sanda tak pernah terlalu sehat sejak lahir. Badannya ringkih
                 dan ia punya penyakit bengek bawaan. Ia sering sesak nafas.
                 Tapi,  ayahku  punya  kegembiraan  kanak-kanak  yang  sulit  ia
                 hentikan.  lagi  pula,  ayah  sama  sekali  tidak  percaya  bahwa
                 angin laut itu buruk. Seumur-umur orang Madura tinggal di
                 pantai  dan  tak  ada  kematian  massal  akibat  longensteking.
                 Konon  aku  dan  Sanda  sangat  gembira  ketika  ayah  menaik-
                 kan kami ke boncengan sepeda dan ayah mengayuh sepeda
                 itu ke pantai Padang di mana ada reruntuhan benteng Jepang
                 dan fosil si Malin Kundang. Itulah pertama kalinya kami me-
                 lihat pantai, dan pastilah sangat menakjubkan bagi aku dan
                 Sanda—meskipun aku menghapusnya dari ingatan. aku hanya
                 ingat setiap kali kami ke pantai, kami akan membeli limun dan
                 rujak.
                    Malam  harinya,  sepulang  dari  kegembiraan  bermain  di
                 pantai  itu,  penyakit  asma  kakakku  kambuh.  aku  tak  punya
                 ingatan  sedikit  pun  tentang  itu.  Juga  tentang  suara  bengek
                 yang  menyertai  nafas  tidurnya  yang  terakhir.  akhirnya  ka-
                 kakku meninggal dunia. aku tak punya ingatan apapun. aku
                 kosong sama sekali.
                    Setelah agak jauh dari peristiwa itu, aku melihat foto pe-
                 ma kamannya  seperti  melihat  gambar  asing.  Pada  foto  itu
                 aku  tampak  berdiri  di  sebelah  peti  jenazahnya  yang  kecil.
                 aku  menengadah  menatap  kamera,  dengan  kesedihan  yang
                 menakutkan  di  mataku.  Sanda  berbaring  di  dalam  peti,
                 bibirnya sedikit terbuka, seperti bunga. Tapi bahkan foto itu
                 tidak  bisa  membangkitkan  memori  apapun.  agaknya  aku
                 sudah menghapusnya atau menguburnya terlalu dalam.


                                                                          49



       Enrico_koreksi2.indd   49                                      1/24/12   3:03:52 PM
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60