Page 59 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 59

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                    Dunia  baru  itu  seperti  ini:  Ibu  melihat  dirinya  duduk
                 menghadap  ke  padang  di  antara  dua  hutan.  lalu,  dari
                 kejauhan,  Sanda  datang  berlari-lari  kepadanya.  langkahnya
                 begitu  ringan  dan  ceria.  Di  belakangnya  adalah  aku,  yang
                 melambai-lambaikan  tangan.  lalu  ayahku,  yang  tergopoh-
                 gopoh mengejar sambil berteriak riang: Cing...! Cang...! Cung...!
                 Di  cecabang  hutan  bu rung  kuau  bernyanyi:  kuau,  kuau...  Di
                 sudut lain ladang itu anak domba sedang bergulung-gulung
                 dengan  singa,  yang  ti dak  akan  memangsanya  lagi.  Burung
                 elang  beradu-adu  paruh  dengan  anak  ayam.  Itulah  Firdaus,
                 yang  akan  hadir  kembali  di  muka  bumi  ini.  Ya,  Saudara-
                 saudara, di muka bumi ini!
                    Sebagai  orang  Kristen  Ibu  percaya  bahwa  orang  yang
                 mati  dalam  iman  dan  kasih  Tuhan  akan  masuk  surga.  Tapi
                 di manakah surga itu? Manusia tidak tahu. Dan seperti apa-
                 kah  jiwa  yang  berada  di  dalam  surga?  Manusia  tidak  tahu.
                 Bagaimana jiwa ibuku, kelak setelah meninggal dunia, dapat
                 mengenali  kembali  jiwa  Sanda,  jika  mereka  bertemu  lagi
                 nanti setelah sekian lama? Manusia tidak tahu. apakah jiwa
                 berwujud? Manusia tidak tahu.
                    Manusia  tidak  tahu.  Manusia  tidak  tahu.  Manusia  tidak
                 tahu...
                    Betapa taktertahankan ketidaktahuan itu.
                    Ketidaktahuan  menggerogoti  hati  ibuku  di  bagian  yang
                 lembut. Bagian yang lembut itu peka dan mudah merasakan
                 sakit.
                    Pemuda Khasiar ini tiba-tiba mengetuk pintu dan mena-
                 war kan  suatu  pengetahuan,  bukan  suatu  ketidaktahuan.
                 Ia  me nawarkan  kepastian,  bukan  misteri.  Pengetahuan  itu
                 seperti  selaput  keras  yang  melindungi  bagian  lembut  dari


                                                                          53



       Enrico_koreksi2.indd   53                                      1/24/12   3:03:52 PM
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64