Page 109 - oke mutiara kebun sawit
P. 109

coba  bilangnya  jatah  atau  amplop  terima  kasih,  pasti

               lumrah.”  Lanang  menjawab  dengan  begitu  serius

               tanganya  tergerak  beberapa  kali  untuk  menjalankan

               salah satu bidak catur namun tidak kunjung ia lakukan.


               “namanya juga manusia, selalu kurang. Macam si Najar

               itu  jabatan  punya,  istri  cantik,  masih  saja  nyuap.”

               Jawaban  Umar  ada  benarnya  juga  tapi,  apa  aku  juga

               seperti  itu  rasa-rasanya  ada  yang  mengganjal  dari

               jawaban Umar.



                        “maksudmu manusia seperti apa jelaskan lebih

               detail?” aku sekedar ingin tahu lebih jauh maksud dari

               jawaban umar tadi



                       “sudah nanti saja aku sedang serius.”


                       Ah  dasar,  begitu  lagaknya  si  Umar  kalau  mau

               kalah.  Tapi  jika  berbicara  mengenai  suap  menyuap

               sepertinya itu banyak pelakunya, tak hanya di kalangan

               atas toh kalangan bawahpun seperti itu juga. Aku sampai


               105 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114