Page 106 - oke mutiara kebun sawit
P. 106

yang  mereka  miliki  tak  sekokoh  dulu  saat  mereka

               seusiaku.



                       Tidak  lama  kemudian  lambaian  tangan  kedua

               kawanku  terlihat,  dengan  sigap  mereka  akan  menuju

               tempat  duduk  yang  telah  ku  pilih  sejak  tadi.  Lanang

               bertugas    membawa       papan    catur   kebanggaan

               keluarganya, dengan bidak-bidak yang mulai digantikan

               oleh  apa  saja  yang  menurut  kami  pantas,  karena


               sebagian telah hilang. Biasanya kedai menyediakan juga

               papan catur tapi kami memilih papan catur milik Lanang,

               semua  itu  bertujuan  agar  tidak  perlu  mengganti  jika

               papan catur rusak ataupun bidak-bidak catur ada yang

               hilang.



                       “Bang,,kopi tiga.” Teriak Umar, memang tugasnya

               memesan kopi dan cemilan lainnya ia sudah hafal betul

               tipe kopi yang kami minum.






               102 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111