Page 44 - oke mutiara kebun sawit
P. 44
sudah lah biarkan saja toh ini waktu istirahat.
Langkah kakinya semakin mendekat tanganya
sampai pada pundaku aku berusaha tenang tanpa
merasa bersalah karena jika kedapati gugup pasti
akan banyak pertanyaan lain menghampiriku.
“drun ini surat permohonan cutimu,” tanpa
sedikitpun melihatku sepertinya lagaknya memang
sudah dilahirkan begitu sepucuk surat ku terima
namun sepertinya sebuah penolakan, benar saja
penolakan padahal tahun ini aku belum mengajukan
cuti tapi mau bagaimana lagi sepertinya penilaian
kinerja kerjaku kurang bagus.
Segera saja surat yang sebenarnya kutunggu
kumasukan ke dalam laci kerjaku dari pada hanya
membawa sakit lebih baik tak terlihat. Segera
kurapihkan tumpukan kertas dari pada nantinya
40 | M u t i a r a K e b u n S a w i t