Page 25 - MAJALAH 198
P. 25

ANGGARAN






              “Jika demikian, maka dikhawatirkan
            pula akan mempengaruhi proses
            pemulihan ekonomi karena konsumsi
            rumah tangga adalah kontributor
            terbesar bagi perekonomian, yaitu
            sebesar 57,6 persen dari Produk
            Domestik Bruto (PDB). Jangan sampai
            rencana ini justru malah kontraproduktif
            dengan upaya pemulihan daya beli
            masyarakat yang saat ini masih menjadi
            fokus kita bersama,” jelas politisi Partai
            Golkar itu.
              Tidak hanya perlu mengkaji secara
            komprehensif, Pemerintah juga perlu
            melakukan analisa mendalam dan
            hati-hati terhadap rencana tersebut.
            Menurut Puteri, PPN pada pada
            barang kebutuhan pokok dapat
                                              Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin. Foto: Arief/nvl
            berpotensi melemahkan daya beli.
            Bahkan, juga dapat berpotensi
            memberikan tekanan bagi pedagang   SKENARIO PEMERINTAH TERAPKAN    Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI,
            kecil akibat perubahan stabilitas harga   PPN SEMBAKO              akhir Juni lalu.
            dan permintaan dari masyarakat.    Per akhir Juni 2021, pemerintah   PPN multi tarif, lanjut Mantan Direktur
            Pun, hal ini mungkin berpotensi   bersama DPR baru memulai         Bank Dunia itu, juga akan dinaikkan dari
            menimbulkan efek domino atas      pembahasan RUU KUP. Menteri      10 persen menjadi 12 persen. Rentang
            ketersediaan bahan-bahan kebutuhan   Keuangan Sri Mulyani Indrati   tarif dalam UU juga diubah lebih lebar
            pokok di pasar.                   menyatakan pemerintah tetap akan   menjadi 5 persen sampai dengan 25
              “(Penerapan pajak sembako)      memberikan fasilitas atau subsidi   persen. Menurutnya, basis penerapan
            harus dikaji secara mendalam dan   terhadap pajak atas barang dan jasa   perpajakan di dalam RUU perubahan
            menyeluruh oleh pemerintah, apalagi   yang akan menjadi objek pajak baru,   revisi kelima UU Nomor 6 Tahun 1983
            hal ini sangat mempengaruhi hajat   kecuali sembako dan sekolah yang   tentang Ketentuan Umum Perpajakan
            hidup orang banyak,” tandasnya.   akan tetap dikenakan PPN.        (KUP) sudah berbasiskan pajak yang
            Ketimbang menerapkan pajak         Menkeu mengatakan bahwa         adil, sehat, efektif, dan akuntabel.
            sembako, Puteri menganjurkan      barang kebutuhan pokok, jasa       Tidak hanya barang kebutuhan
            pemerintah kembali meningkatkan   pendidikan, dan jasa kesehatan   pokok, beleid tersebut juga akan
            efisiensi belanja Kementerian/Lembaga   dikenakan PPN dengan tarif PPN   menghapus barang hasil pertambangan
            (K/L) dengan menyisir anggaran-   yang lebih rendah dari tarif normal,   atau pengeboran dalam kelompok jenis
            anggaran yang tidak mendesak.     atau dapat tidak dipungut PPN,   barang yang tidak dikenai PPN. Dengan
            Catatannya, jika efisiensi dilakukan   serta bagi masyarakat yang tidak   penghapusan itu berarti barang itu akan
            Kemenkeu saja mencapai sekitar    mampu dapat dikompensasi dengan   dikenakan PPN. Adapun barang hasil
            Rp1,25 triliun, tentu jika diakumulasikan   pemberian subsidi. Pengecualian   pertambangan dan pengeboran yang
            dengan K/L lain maka jumlahnya bisa   tersebut merupakan rasionalisasi atas   dimaksud seperti emas, batu bara, hasil
            lebih besar lagi.                 keadilan bagi masyarakat, apalagi   mineral bumi lainnya, serta minyak dan
              “Bahkan, BPKP menyebutkan       ketiga komponen tersebut banyak   gas bumi.
            dalam rapat yang lalu bahwa mampu   dibutuhkan bagi masyarakat.      Selain memperluas objek PPN, RUU
            mengefisiensi pengeluaran negara   “Di sini kita bisa menggunakan   KUP tersebut juga menambah objek
            sepanjang 2020 hingga mencapai    subsidi menggunakan belanja negara   jasa kena pajak baru yang sebelumnya
            Rp48,35 triliun. Artinya, kita bisa   dalam Anggaran Pendapatan dan   dikecualikan atas pemungutan PPN.
            lebih mengoptimalkan lagi kualitas   Belanja Negara (APBN) dan tidak   Beberapa di antaranya adalah jasa
            belanja negara dengan menemukan   menggunakan menarik PPN-nya, dalam   pelayanan kesehatan medis, jasa
            alternatif penerimaan negara yang   rangka compliance dan memberikan   pelayanan sosial, jasa pengiriman surat
            dapat memperkuat performa APBN ke   targeting yang lebih baik,” kata Sri   dengan perangko, jasa keuangan,
            depan,” pungkas Puteri.           Mulyani saat hadir secara virtual dalam   hingga jasa asuransi. l alw/sf



                                                                        TH. 2021      EDISI 198      PARLEMENTARIA        25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30