Page 24 - MAJALAH 198
P. 24

ANGGARAN





                           Pajak Sembako Berpotensi


                    Sakiti Hati Masyarakat ‘Kecil’







            Pemerintah berencana untuk mengenakan Pajak Pertambahan            tanpa menyakiti hati rakyat.
                                                                                 “Sembako ini sensitif juga, sementara
            Nilai (PPN) atas bahan-bahan kebutuhan pokok. Rencana              pajak mobil saja dibebaskan (PPnBM).
            tersebut dikabarkan akan diatur dalam draf Rancangan Undang-       Dalam mengejar penerimaan,
            Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP)           pemerintah harus cari inovasi. Berkaca
            yang telah disampaikan pemerintah kepada DPR RI.                   pada pembebasan PPnBM mobil tetapi
                                                                               akan mengenakan PPN sembako,
                                                                               akan menyakiti rakyat kita,” kata politisi
                                                                               Partai Gerindra itu dalam pernyataan
                     etidaknya terdapat 11    terhadap sembako pun menuai polemik,   tertulisnya kepada Parlementaria,
                     barang kebutuhan pokok   sejumlah anggota dewan menentang   pertengahan Juni lalu.
                     yang dibebaskan dari     dan mendesak agar pemerintah melalui
                     Pajak Pertambahan Nilai   Menteri Keuangan meninjau ulang   PEMERINTAH PERLU TINJAU ULANG
            S (PPN), sebagaimana diatur       rencana tersebut. Anggota Komisi   DAN HATI-HATI
            dalam Pasal 4A Ayat 2 Undang-Undang   XI DPR RI Wihadi Wiyanto bahkan   Pemerintah dinilai perlu untuk
            Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak   menyatakan bahwa pengenaan pajak   meningkatkan penerimaan perpajakan
            Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan   sembako akan memperlihatkan bahwa   agar dapat dioptimalkan untuk
            Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.   pemerintah menekan rakyat ‘kecil’.   penanganan pandemi, yang ditujukan
            Barang-barang yang tergolong dalam   Sebab menurutnya, pemerintah masih   bagi kesehatan maupun pemulihan
            kategori tersebut diantaranya beras,   bia melakukan inovasi sumber   ekonomi. Namun terkait pengenaan
            gabah, jagung, kedelai, sagu, garam,   penerimaan pajak baru              pajak sembako, Anggota
            daging, telur, susu, sayuran dan buah                                       Komisi XI DPR RI Puteri
            buahan.                                                                       Anetta Komarudin
              Kesebelas barang pokok tersebut,                                            mendesak agar
            menurut dokumen RUU KUP yang      Anggota Komisi XI DPR RI                    pemerintah meninjau
            beredar di publik pada Mei 2021,   Wihadi Wiyanto. Foto: Jaka/nvl             ulang rencana tersebut.
            akan dihapuskan dari daftar bebas                                              Sebab hal tersebut
            PPN. Padahal, Komisi XI DPR RI                                                 akan berdampak
            baru saja memulai pembahasan                                                   pada meningkatnya
            rancangan aturan tersebut bersama                                              harga bahan pangan
            pemerintah mulai akhir Juni 2021.                                                 dan menurunkan
            Pembahasannya diwanti-wanti                                                              konsumsi. 
            untuk tetap mempertimbangkan
            perkembangan kondisi masyarakat
            dan dunia usaha. Mengingat
            masih berlangsungnya situasi
            pandemi, Pemerintah diminta
            untuk tetap fokus pada
            penanganan masalah
            kesehatan dan berbagai
            program pemulihan
            ekonomi nasional.
              Rencana
            pemerintah untuk
            menerapkan pajak



             24     PARLEMENTARIA      EDISI 198      TH. 2021
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29