Page 19 - MAJALAH 198
P. 19
SUMB ANG SARAN
beberapa anak didik bisa PTM karena
adanya izin orang tua, anak didik yang
belum memungkinkan PTM pun harus
mendapatkan akses pembelajaran
dan penilaian yang sama dengan
metode yang adaptable. Tak ada pula
punishment bagi anak didik yang tidak
diizinkan mengikuti PTM.
Kelima, membekali guru, tenaga
pendidikan, anak didik, dan orang
tua dengan literasi kesehatan yang
kuat. Saat sebelum dan sesudah PTM
disampaikan pentingnya 5M, yaitu
memakai masker, mencuci tangan
memakai sabun dan air mengalir
ataupun hand sanitizer, menjaga jarak,
menjauhi kerumunan dan membatasi
mobilisasi serta interaksi, dan pada
praktiknya hal terus menerus dilakukan
agar terinternalisasi dalam kebiasaan
bersama. Setelah berbulan-bulan
model pembelajaran elektronik, situasi sepanjang tahun pembelajaran, berada di kondisi pandemi, satu hal
pembelajaran tatap muka sebagai bisa pula diterapkan dan dihentikan yang menjadi perhatian bersama dan
live synschronous dan pembelajaran di tengah perjalanan. Lagi-lagi perlu digarisbawahi bahwa kerinduan
daring sebagai virtual synschronous sekolah harus mampu mengadaptasi berkumpul sering kali membuat
bisa jadi pilihan utama bagi sekolah kemungkinan-kemungkinan ini. anak didik maupun guru abai dan
yang sudah mendapat lampu hijau. Ketiga, efektifitas dan efisiensi terlena, terutama pada soal interaksi
Pilihan di belakangnya bisa dengan pertemuan saat tatap muka. Faktor dan menjaga jarak. Guru memainkan
mempertahankan komposisi daring dan inilah yang membuat pemilihan dan peran sebagai role model bagi anak
luring atau self-paced asynschronous pemilahan kompetensi dasar (KD) didiknya dalam hal ini. Hemat penulis,
yang sudah diaplikasikan di tahun esensial yang hendak dicapai oleh pembiasaan 5M ini sudah seharusnya
ajaran 2020/2021 lalu di situasi tertentu. guru urgent dilakukan. Mengingat menjadi habitual curriculum di setiap
Bahkan untuk kelas-kelas tinggi (SMP- waktu PTM saat pandemi terbatas sekolah dan lembaga pendidikan
SMA-Kuliah) model pembelajaran dan banyak terpangkas dibandingkan lainnya.
kolaboratif atau collaborative waktu normal. Saat tatap muka guru Terakhir, kedisiplinan masyarakat
asynschronous amat memungkinkan harus lebih banyak mengedepankan sekolah dalam menerapkan protokol
untuk diterapkan. human touch, penguatan karakter dan kesehatan. Di sekolah guru menjadi
Kedua, fleksibilitas ruang dan waktu. pengasahan skill keterampilan yang teladan terbaik untuk kontinuitas
Penerapan PTM harus mengacu kepada minim didapatkan saat daring. Guru 5M ini, dan di rumah orang tua
SKB 4 Menteri yang kemudian dikuatkan tidak boleh terjebak pada pemberian menggantikan peran tersebut untuk
dengan Instruksi Mendagri Nomor 14 materi dan mengejar KD yang mesti para anaknya. Jikalau program
Tahun 2021. Intinya penyelenggaraan dicapai anak didik. Sisi humanis dan vaksinasi bagi guru, anak didik
PTM situasional. Harus memperhatikan pola hubungan antara sesama memiliki maupun masyarakat belum maksimal,
rambu PPKM dan zonasi pandemi porsi terbesar di PTM ini dengan tetap maka disiplin menjaga protokol
di daerah masing-masing, apakah mengedepankan protokol kesehatan kesehatan menjadi keniscayaan.
zona merah, oranye, atau hijau. Hal bersama. Hal ini agar keberlangsungan PTM
ini menjadikan PTM fleksibel dalam Keempat, wewenang orang tua dalam tidak menimbulkan klaster covid-19
penerapannya. Dalam konteks rentang mengizinkan anak didik mengikuti baru serta ada garansi ketenangan
ruang, tidak mesti dalam sebuah PTM menjadi harga yang tak bisa para stakeholder sekolah ketika PTM
bangunan kelas, dan dalam konteks ditawar. Adalah hak setiap anak untuk diterapkan. Semoga kedisiplinan 5M ini
waktu tidak bisa diseragamkan di tiap mendapatkan pembelajaran yang menjadi penekan laju pandemi hingga
sekolah. PTM bisa diterapkan sedari sama dengan yang lain. Sekolah harus berakhir dan bumi Indonesia semakin
awal di tahun ajaran baru hingga bisa memfasilitasi kondisi ini, saat membaik. Tabik. l
TH. 2021 EDISI 198 PARLEMENTARIA 19