Page 18 - MAJALAH 198
P. 18
SUMB ANG SARAN
Simalakama
Pembelajaran Tatap
Muka
Oleh; Syukri Rifai
(Praktisi Pendidikan, Pengajar di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta)
ren masyarakat yang pemberlakuan PTM setelah kurang lebih optimal dan setiap anak mendapatkan
terpapar positif Covid-19 tiga semester Indonesia melaksanakan pendidikan sesuai dengan haknya.
kian menanjak sejak Juni pembelajaran jarak jauh (PJJ). Masih Sekolah harus memperbaiki diri agar
2021 membuat Indonesia adanya peserta didik yang tidak memiliki siap melaksanakan pembelajaran
T memasuki gelombang akses ke teknologi, terutama di daerah- tatap muka. Perangkat keras berupa
kedua pandemi ini. Kurvanya bahkan daerah terpencil merupakan realita sarana pra sarana yang mendukung
lebih tinggi dibandingkan dengan nyata. Padahal mafhum bersama bahwa protokol kesehatan menjadi list teratas.
gelombang pertama. Pemerintah pun jantungnya PJJ adalah daring. Kendala Lalu menyiapkan SDM terutama guru,
meminta agar masyarakat beraktivitas teknologi pula yang membuat banyak anak didik, dan tenaga kependidikan
kembali dari rumah sebab kasus anak-anak amat terbatas bahkan sama yang akan bertemu langsung juga
terkonfirmasi covid-19 sebagaimana data sekali tidak memiliki kontak dengan guru. harus dibekali literasi kesehatan paling
dari Komite Penanganan Covid-19 dan Faktor orang tua menjadi pertimbangan mendasar. Tentu tak mudah, karena
Pemulihan Ekonomi Nasional yang dirilis lain PTM terbatas kudu dilakukan. sekolah berpacu dengan waktu dalam
laman https://covid19.go.id per 30 Juni Karena tidak semua orang tua memiliki situasi unpredictable ini.
2021 sudah menembus 2 juta jiwa. Hal ini bekal sama sebagai guru untuk anak-
kembali berdampak pada situasi sosial anaknya, baik dari faktor akademik KENISCAYAAN BLENDED LEARNING
di masyarakat seperti era lock down di maupun mental. Ketidaksiapan orang Pada akhirnya, setiap pandemi ada
gelombang pertama. Situasi ini tentu tua atau orang dewasa di rumah dalam ujungnya, era new normal adalah bentuk
menyulitkan pelbagai sektor, termasuk membimbing dan mengajarkan anak adaptasi kehidupan setelahnya, dan
dunia pendidikan. di rumah amat memungkinkan memicu cepat atau lambat PTM akan terwujud
Lalu, SKB 4 Menteri yang menyepakati konflik kekerasan di rumah berlipat juga. Dalam konteks PTM yang akan
diberlakukannya pembelajaran tatap ganda saat sekolah ditutup. diselenggarakan, ada beberapa catatan
muka (PTM) terbatas di tahun pelajaran Bagi banyak sekolah terutama yang perlu diperhatikan. Pertama,
2021-2022 apakah akan tetap berjalan?. swasta, pelaksanaan PTM bagai buah menyiapkan beragam rencana terkait
Mengingat data menyajikan bahwa satu simalakama. Jika tak diberlakukan akan KBM. Hal ini mencakup kegiatan tatap
dari delapan pasien covid-19 di Indonesia sangat berpengaruh pada menurunnya muka, daring (online), luring (offline)
ialah anak tentu mengkhawatirkan. Fakta input peserta didik saat PPDB. Tuntutan atau percampuran ketiganya (blended).
lainnya ialah tingkat kematian anak orang tua yang seperti kehabisan bensin Penulis berasumsi PJJ masih banyak
akibat covid-19 di Indonesia merupakan dalam mendampingi anak pun perlu yang akan menerapkan untuk tahun
yang tertinggi, yaitu 12,5%. Pemberlakuan diperhatikan. Belum lagi kekhawatiran ajaran baru ke depan, terutama di
PPKM hingga tingkat kelurahan dan desa adanya learning loss dan faktor guru Pulau Jawa. Namun, PJJ bukan lagi
membuat pembelajaran tatap muka di yang dituntut terus menerus mencari menjadi pilihan statis. Pihak sekolah
tahun ajaran baru pun kembali remang, metode baru agar anak tetap semangat harus merekayasa beragam metode
setelah beberapa daerah di Pulau Jawa belajar. pembelajaran yang kini banyak dikenal
kemudian menghentikan uji coba tatap Dan, jikalau PTM diberlakukan ada sebagai blended learning ataupun
muka. Tingginya kasus tentu harus jadi banyak hal yang kudu dipersiapkan hybrid learning.
variabel yang perlu dipertimbangkan. sekolah. Hal ini agar pendidikan di Melalui blended learning ini, mengutip
Ada banyak kondisi yang mendorong awal tahun ajaran baru nanti berjalan Noord (2007) yang membagi empat
18 PARLEMENTARIA EDISI 198 TH. 2021