Page 14 - BULETIN 1203
P. 14

BULETIN            Parlementaria



            Ferdiansyah Minta Ketegasan
    KOMISI X • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Pemerintah Soal Standar





            Nasional Pendidikan Indonesia








                                                                             Upaya Menjamin Mutu Pendidikan
                                                                             Nasional’ tersebut, politisi Partai
                                                                             Golkar itu turut menyoroti pembubaran
                                                                             Badan Standar Nasional Pendidikan
                                                                             (BSNP). Ia menyayangkan sekaligus
                                                                             mempertanyakan jika BSNP
                                                                             dibubarkan, maka Indonesia akan
                                                                             kehilangan lembaga yang bertanggung
                                                                             jawab terhadap pengembangan
                                                                             kurikulum. 
                                                                               “Siapa yang membuat Standar
                                                                             Nasional Pendidikan? Itu yang menjadi
                                                                             tanda tanya besar. Kurikulum yang
                                                                             akan digelontorkan oleh Kemendikbud
                                                                             ini bakal mengacu kemana?
                                                                             Karena badannya tidak ada, berarti
                                                                             konsekuensi logisnya SNP menjadi
                                                                             tidak ada. Dalam pengembangan
                                                                             konteksnya, ini mengacu kemana,”
                                                                             tanya Ferdi. 
                                                                               Dirinya berharap melalui FGD ini,
                                                                             sejumlah rekomendasi dan aspirasi
            Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah saat membuka FGD di UMTAS. Foto: Saum/nvl
                                                                             akademisi dan pakar UMTAS bisa
                      nggota Komisi X DPR RI   Sabtu (28/5). Melalui forum ini, ia juga   diperoleh, untuk dibahas lebih bersama
                      Ferdiansyah menekankan   ingin menyerap aspirasi para pendidik   Komisi X DPR RI dengan mitra kerja. Ke
                      pentingnya masukan    terhadap sikap pemerintah yang tidak   depannya, ia harap, pemerintah melalui
            A dan rekomendasi               tegas dalam mengambil keputusan   Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
            dari para akademisi beserta pakar   terkait isu perubahan kurikulum yang   Riset, dan Teknologi (Kemendikbud
            terhadap penyempurnaan sekaligus   cenderung berubah-ubah.       Ristek) agar lebih tegas, aplikatif,
            pengawasan kebijakan, terutama     “Kami turut mengundang para ahli   serta mendengarkan aspirasi dari
            mengenai kebijakan Standar Nasional   dari berbagai latar belakang di dunia   berbagai stakeholder dalam membuat
            Pendidikan (SNP). Baginya, SNP   pendidikan. Supaya apa? Supaya kita   kebijakan terutama soal kondisi
            menjadi pondasi negara melahirkan   tahu apakah konsisten pelaksanaanya   pendidikan Indonesia. 
            generasi yang berkarakter unggul,   dan sejalan tidak antara peraturan   “Kami tidak ingin terjadi kegamangan
            tanpa melupakan nilai-nilai luhur   perundang-undangan dengan    atau kegaduhan. Kami mengingatkan
            Bangsa Indonesia.               implementasinya. Seperti undang-  kepada pemerintah supaya ada
               Demikian pernyataan ini      undang Sistem Pendidikan Nasional   ketegasan. Supaya tidak terjadi
            disampaikannya pada saat        Nomor 20 tahun 2003 dalam konteks   kebingungan. Supaya tidak ada lagi
            membuka Focus Group             Standar Nasional Pendidikan,” tutur   korban-korban dalam dunia pendidikan
            Discussion (FGD) di Universitas   Ferdi, sapaan akrabnya.        terutama guru, siswa dan orang tua,”
            Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS),   Dalam FGD bertajuk ‘Pemenuhan   tandas legislator daerah pemilihan
            Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,   Standar Nasional Pendidikan Dalam   (dapil) Jawa Barat XI itu.   ts/sf


            14   Nomor 1203/III/VI/2022  •  Juni 2022
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19