Page 16 - BULETIN 1203
P. 16

BULETIN            Parlementaria



            Lanjutkan Harmonisasi RUU KIA,
    BALEG • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Baleg Berikan Sejumlah Catatan










                                                                             fasilitas pelayanan kesehatan yang
                                            rapat, di Gedung Nusantara 1, Senayan,
                    adan Legislasi (Baleg) DPR
                    RI kembali menggelar
                                               Politisi PDI-Perjuangan itu
                    rapat harmonisasi
                                                                             dikenakan sanksi, padahal di situ ada
            B Rancangan Undang-Undang
                                                                             yang melakukan pelayanan kesehatan
                                            menjelaskan, beberapa hal yang masih
                                            menjadi sorotan pada rapat harmonisasi
                                                                             itu pemerintah pusat dan pemerintah
            Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA).   Jakarta, Selasa (7/6).   tidak melaksanakan kewajiban
            Wakil Ketua Baleg DPR RI Muhammad   ini adalah terkait dengan pemberian   daerah. Apakah sanksi administrasi
            Nurdin menjelaskan, pada rapat   sanksi dan kewenangan memberikan   juga diberikan ke pemerintah pusat dan
            tersebut beberapa Anggota Baleg DPR   sanksi serta beberapa definisi dan   daerah? Ini mungkin kata-katanya perlu
            RI masih memberikan masukan dan   pilihan redaksional yang dianggap   diperbaiki lah pak?” tanya Nurdin terkait
            memberikan kesempatan pada tenaga   masih menimbulkan multitafsir hingga   dengan pemberian sanksi.  
            ahli (TA) maupun pengusul untuk   singgungan dengan undang-undang   Pembahasan juga terjadi terkait
            melakukan penyempurnaan terhadap   lain yang sebelumnya telah ada.   dengan definisi ‘anak’, seperti yang
            draf RUU KIA.                      “Saya masih ingat di pembahasan   diungkapkan oleh Anggota Komisi IX
               “Jadi (rapat) harmonisasi ini kita   yang lalu mengenai Pasal 22, setiap   DPR RI Kurniasih Mufidayati. Politisi
            menyesuaikan dengan undang-undang                                Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini
            yang lain, sedang dilengkapi oleh TA.                            menyinggung masalah perbedaan
            Tadi juga ada masukan-masukan                                    penjelasan antara definisi ‘anak’ pada
            lagi dari teman-teman untuk                                      ketentuan umum dengan prioritas yang
            kesempurnaannya. Setelah                                         diatur dalam draf RUU KIA.
            itu nanti akan kita rapatkan,                                       “Definisi anak itu kan kalau di
            (anggota) setuju enggak?                                         ketentuan umum sampai umur 18
            Kita usulkan untuk                                               tahun, tapi kemudian di pasal 4 bahwa
            menjadi RUU usulan                                               undang-undang ini diprioritaskan untuk
            dari DPR setelah itu                                             1000 hari. Nah ini kan enggak konsisten
            baru diserahkan ke                                               jadinya kan? Ini mau sampai usia 18
            pemerintah” jelas Nurdin                                         tahun sesuai dengan definisi anak atau
            setelah memimpin                                                 mau 1000 hari saja? Ini mau difokuskan
                                                                             kemana nih?” tanya Mufida.
            Wakil Ketua Baleg DPR RI                                            Menanggapi pembahasan tersebut,
            Muhammad Nurdin. Foto: Devi/nvl                                  Anggota Baleg DPR RI Ibnu Multazam
                                                                             selaku pengusul menjelaskan bahwa
                                                                             definisi tersebut dapat diserahkan
                                                                             kepada pembuat undang-undang,
                                                                             terlebih pada beberapa UU
                                                                             yang eksisting terdapat perbedaan
                                                                             menjabarkan hal serupa.
                                                                                “Anak itu kan definisi di dalam
                                                                             berbagai undang-undang, dua
                                                                             undang-undang lah setidak-tidaknya
                                                                             kan berbeda. Karena itu berbeda-
                                                                             beda, definisi dalam undang-undang
                                                                             kesejahteraan ibu dan anak itu menurut
                                                                             saya diserahkan kepada pembuat
                                                                             undang-undang,” ujar politisi Partai
                                                                             Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.   uc/sf


            16   Nomor 1203/III/VI/2022  •  Juni 2022
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21