Page 37 - MAJALAH 197
P. 37

KUNKER


































              Tim Kunjungan Kerja Komisi II DPR RI ke Kantor Wilayah ATR/BPN di Pekanbaru, Provinsi Riau. Foto: Ayu/nvl


                Junimart menyampaikan, dari    dalam seleksi PPPK oleh masing-masing   banyaknya daerah yang mengeluhkan
              penjelasan Kakanwil ATR/BPN Provinsi   daerah. Mengingat, prosedurnya   ketidakmampuan untuk memberikan
              Riau, kawasan hutan lindung di Riau   masing-masing daerah melakukan   honorarium kepada PPPK. Terkait
              ini menjadi lebih dari 5 juta hektar.   seleksi lalu kemudian hasil seleksi   hal itu, Rifqinizamy mengingatkan
              Ia merasa, masih ada informasi   ditetapkan oleh SK Gubernur yang   pemerintah khususnya BKN dan
              yang belum terbuka terkait jumlah   menjadi dasar penetapan. Sehingga,   Kemenpan-RB agar segera mencari
              keseluruhan APL di provinsi Riau, yang   kemudian berpotensi muncul conflict   solusi atas permasalahan tersebut. 
              kemudian dibatalkan melalui SK 903/  of interest dan menjaga netralitas   “Jadi, ada dua item honorarium.
              MENLHK, sehingga sekarang menjadi   dalam seleksi,” ujar Rifqinizamy   Pertama, honorarium daerah dan
              5,4 juta hektar. Oleh karena itu pihaknya   saat pertemuan Tim Kunjungan   pusat. Sebagaimana diketahui,
              akan mempertanyakan hal ini kepada   Kerja Komisi II DPR RI dengan Wakil   gaji ASN di-support melalui skema
              Menteri ATR/BPN. Apakah bisa APL   Gubernur Kalimantan Tengah, Badan   DAU yakni dari APBN ke APBD.
              yang sudah mendapat sertifikat, bisa   Kepegawaian Daerah Kalteng dan   Khusus PPPK, sebagian besar
              dibatalkan semena-mena oleh Menteri   jajaran di Kantor Gubernur   harus dialokasikan oleh masing-
              LHK lewat SK 903 tadi.           Kalteng, Palangka                 masing APBD sehingga kemudian
                                               Raya,                              daerah merasa belum siap. Maka,
              DORONG STANDARDISASI SELEKSI       Di sisi                           Kemenpan-RB dan BKN harus
              PPPK                             lain, Politisi                        mencarikan jalan tengah
                Anggota Komisi II DPR RI       Fraksi PDI-                             dan berkonsultasi dengan
              Rifqinizamy Karsayuda mendorong   Perjuangan ini                         Kemenkeu,” ptandasnya. l
              Badan Kepegawaian Negara (BKN)   juga menyoroti                           ayu,alw,pun/es
              dan Kementerian Pemberdayaan
              Aparatur Negara dan Reformasi
              Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk
              segera menerapkan standardisasi   Anggota Komisi II DPR RI
              nasional dalam proses seleksi Pegawai   Rifqinizamy Karsayuda.
                                               Foto: Puntho/nvl
              Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
              (PPPK). Tujuannya, demi menghindari
              potensi conflict of interest dan menjaga
              netralitas. 
                “Komisi II DPR RI melihat belum
              adanya standardisasi tingkat nasional




                                                                          TH. 2021      EDISI 197      PARLEMENTARIA        37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42