Page 13 - Sinar Tani Edisi 4111
P. 13

HUMAS                                                            Edisi 19 - 25 November 2025   |  No. 4111  Tahun LVI               13



              Swasembada Beras,


              Tinggal







              Hitungan








              Bulan













             Setelah Badan Pusat Statistik (BPS)
             merilis prediksi angka produksi padi
             tahun 2025, pencapaian swasembada
             pangan, khususnya beras, kini tinggal
             menghitung waktu, bahkan hanya
             bulan. Artinya, swasembada pangan,
             bukan hanya slogan, tapi juga hasil kerja
             keras, sinergi, dan optimisme kolektif.
                                                                                    kebijakan  38  Gubernur  dan  12     ini juga tengah mempersiapan
                                                                                    Menteri, serta 514 Bupati yang       tiga regulasi yang saat ini
                                                                                    harus  tanda  tangan.  Sekarang      tengah dalam proses. Pertama,
                         wal     November         ”Swasembada ini bukan saya,       Kementerian Pertanian, langsung      Perubahan Perpres 125 Tahun
                         lalu,         BPS     tapi kita semua. Termasuk teman-     ke pabrikan, produsen, kemudian      2022    tentang     Cadangan
                         m en yamp aik an      teman media. TNI, Polri, Kejaksaan.   ke petani,” tuturnya.               Pangan   Pemerintah.   Kedua,
                         total     produksi    Semua.  Gubernur,  Bupati,  Camat,      Paling baru adalah kebijakan      Inpres tentang Satu Komando
                         padi pada Januari–    Kepala  Desa,  PPL,  Babisa.  Semua   yang kini membuat petani senamg     Hulu Hilir Swasembada Pangan.
             ADesember                2025     terlibat. Ini hasil kerja kita atas   yakni, menurnkan Harga Eceran       Ketiga, Perpres tentang Urusan
             diperkirakan sebanyak  60,34      gagasan besar Bapak Presiden,”       Tetinggi (HET) pupuk subsidi turun   Pemerintahan        Konkuren
             juta ton GKG (gabah kering        kata Amran.                          20  persen.  Kebijakan  ini  tidak   Tambahan di Bidang Pertanian
             giling). Angka tersebut naik         Bukan      hanya     produksi     pernah terjadi selama Indonesia         Sementara               itu
             sebanyak 7,20 juta ton GKG        beras yang naik, hingga akhir        Merdeka.  ”Kita  sudah  tahu,  HET   Kementerian         Pertanian
             (13,55  persen)  dibandingkan     Oktober 2025, cadangan beras         turun  20  persen,  animo  petani    m en geluar k ank ebijak an
             periode yang sama pada 2024       pemerintah      (CBP)    tercatat    menyerap pupuk subsidi juga naik     intensifikasi  melalui  optimasi
             yang sebanyak 53,14 juta ton      mencapai 3,9 juta ton. Angka         20 persen,” katanya.                 lahan seluas 848 ribu ha
             GKG.                              yang cukup tinggi, ketimbang            Regulasi lain yang Presiden       dan    pompanisasi    1   juta
                Setidaknya ada tiga provinsi   tahun-tahun sebelumnya. “Stok        keluarkan yakni, Inpres No. 2        ha.    Sedangkan     kegiatan
             dengan total produksi padi        kita di Bulog itu tertinggi selama   Tahun 2025 tentang Percepatan        ekstensifikasi   dengan   cetak
             (GKG) tertinggi selama Januari–   Merdeka.  Pengakuan  dari  negara    Pembangunan,         Peningkatan     sawah seluas 225 ribu ha dan
             Desember 2025 adalah Jawa         lain, juga luar biasa, termasuk      Rehabilitasi, serta operasi dan      pengembangan      padi  Gogo
             Timur, Jawa Barat, dan Jawa       penghargaan dari FAO,” ujarnya.      Pemeliharaan    Jaringan   Irigasi   seluas 253,1 rb ha. ”Jadi kenaikan
             Tengah. Sementara itu, tiga                                            untuk mendukung Swasembada           produksi pangan, iklim bukan
             provinsi dengan produksi padi        Faktor Pengungkit Produksi        Pangan.       Pemerintah    telah    satu-satunya faktor,”  tegas
             (GKG) terendah yaitu Papua        Padi                                 melakukan perbaikan irigasi 2,3      Amran.
             Pegunungan, Kepulauan Riau,          Amran        mengungkapkan,       juta  ha,  peningkatan   alsintan       Berkaca      dari     data
             dan Papua Barat Daya.             keberhasilan peningkatan produksi    166.839 unit dan peningkatan         produksi padi selama 5 tahun
                Jika   dikonversi  menjadi     padi tersebut, bukan hanya faktor    pupuk subsidi sebanyak 4,82 juta     sebelumnya.    Pada     tahun
             angka produksi padi, maka         iklim, tapi juga berbagai kebijakan   ton menjadi 9,55 juta ton           2019-2021, iklim normal, meski
             potensi produksi beras Januari-   yang telah pemerintah keluarkan         Transformasi  lainnya  adalah     tahun 2023 sampai awal 2024
             Desember 2025 diperkirakan        untuk mendukung swasembada           untuk memperkuat stok cadangan       memang terjadi iklim ekstrim.
             mencapai    34,77   juta   ton    pangan. Data menyebutkan dalam       beras    pemerintah,    Presiden     ” Pertanyaanku, pada saat iklim
             atau meningkat sebesar 4,16       1 tahun Pemerintahan Prabowo         juga menerbitkan Inpres No. 3        normal, kenapa produksi beras
             juta  ton beras (13,54  persen)   Subianto,  pemerintah  melakukan     Tahun 2025. Pemerintah juga          kita hanya 30 juta ton? Mengapa
             dibandingkan  produksi beras      transformasi di bidang pangan.       menaikkan     Harga   Pembelian      sekarang bisa 34 juta ton beras?”
             pada Januari–Desember 2024           Presiden    Prabowo      telah    Pemerintah (HPP) gabah kering        papar Amran.
             yang  sebanyak 30,62  juta  ton   menerbitkan   17   Perpres/Inpres.   panen (GKP) menjadi Rp 6.500/           Karena    itu  pencapaian
             beras.                            Diantaranya, Perpres No. 06 Tahun    kg  dari  sebelumnya  Rp  5.500/     produksi   pangan,   menurut
                Dengan    hasil  KSA   BPS     2025 tentang Tata Kelola Pupuk       kg. Dengan kebijakan tersebut        Amran, merupakan hasil kerja
             tersbut,  Menteri   Pertanian,    Subsidi.  Dengan terbitnya Perpres   serapan Bulog dan CBP gabah/         keras seluruh jajaran pertanian
             Andi      Amran      Sulaiman     ini, pemerintah mencabut 145         beras naik mencapai 4,2 juta ton.    serta sinergi lintas instansi
             menegaskan          keyakinan     peraturan,  41   Undang-undang,      “Stok Cadangan Beras Pemerintah      tanpa ego sektoral.  “Semua ini
             terhadap kemandirian pangan       23  Peraturan  Pemerintah  dan  6    itu terbanyak dalam sejarah kita     merupakan hasil kerja bersama
             nasional   bukanlah    sekadar    Peraturan Presiden dan Instruksi     dalam 57 tahun,” katanya.            yang solid dan terukur. Kita
             slogan.   Swasembada     beras    Presiden.                               Pemerintah juga menarik tenaga    fokus, tegas, dan bekerja nyata
             yang sebelumnya direncanakan         “Pupuk dulu distribusinya itu     penyuluh pertanian didaerah ke       untuk menjadikan Indonesia
             4 tahun, kini diperkirakan bisa   ada 145 regulasi. Itu kita cabut dan   pusat dengan keluarnya Inpres No.   berdaulat pangan,”  tutupnya.
             tercapai dalam waktu 1 tahun.     sederhana menjadi satu. Kemudian     3 Tahun 2025.  Pemerintah saat       Kementan
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18