Page 20 - E MODUL PJBL JARINGAN TUMBUHAN rev
P. 20

Gbr. 6 Penampang melintang daun M. sapietum (pisang raja) dan M. cavendish (pisang cavendis)
                      100mµ. 1. epidermis abaksial; 2. hipodermis; 3. floem; 4. Parenkim sponsa; 5. parenkim palisade Ph. Floem;
                      x. xylem; Ae. Aerenkim
                      Sumber: American Journal of Plant Sciences, 2013, 4, 1461-1465


                                                                                         Bio-Info
                 Fakta Unik Daun Pisang (Musa spp.)
                  Mesofil  daun  pisang  umumnya  dianggap  homogen,  terdiri  dari  sel-sel  parenkim  yang  tidak
                 terdiferensiasi jelas menjadi jaringan palisade dan sponsa, seperti yang dilaporkan oleh Skutch (1927)
                  dalam penelitiannya terhadap Musa sapientum var. Gros Michel. Struktur ini mendukung efisiensi difusi
                 gas dan adaptasi terhadap cahaya intens di habitat tropis terbuka.
                  Namun,  keragaman  struktural  telah  dilaporkan  dalam  beberapa  studi  modern.  Pada  varietas  atau
                 spesies  tertentu  seperti  Musa  brachycarpa  (pisang  klutuk),  M.  paradisiaca  (pisang  kepok),  dan  M.
                  cavendishii (pisang cavendis), ditemukan adanya lapisan sel parenkim memanjang secara vertikal di sisi
                 adaksial  daun  yang  menyerupai  jaringan  palisade  (Harijati  et  al.,  2013).  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
                  struktur mesofil daun pisang tidak bersifat seragam antar varietas, dan dapat dipengaruhi oleh faktor
                 genetik maupun kondisi lingkungan seperti intensitas cahaya atau kebutuhan fisiologis spesifik.
                  Dengan  demikian,  mesofil  homogen  merupakan  karakteristik  umum,  namun  bukan  satu-satunya
                 bentuk  yang  dimiliki  oleh  genus  Musa.  Keberadaan  lapisan  mirip  palisade  dalam  beberapa  varietas
                  mencerminkan plastisitas anatomi tumbuhan dalam merespons seleksi alam dan domestikasi, yang
                 penting untuk dipahami dalam konteks ekologi maupun agronomi tanaman pisang.


               2) Petiolus (Tangkai Daun Pisang):

                      Struktur  anatomi  tersebut  dapat  kamu  lihat  pada  Gbr.  7,  yang
                  memperlihatkan  penampang  melintang  petiolus  daun  pisang  dari  luar  ke
                  dalam. Tersusun dari epidermis pelindung, parenkim dengan rongga udara

                  (aerenkima), dan berkas pengangkut tersebar. Struktur ini membuat daun
                  pisang yang lebar tetap lentur, ringan, namun kuat, sehingga tahan angin tropis.

















                                                                                                        10
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25