Page 83 - E-MODUL_MBS
P. 83
mencapai tujuan. Mengembangkan tujuan-tujuan baru untuk sekolah menurut
situasi dan kebutuhannya. Selain itu, juga memimpin warga sekolah untuk
mencapai tujuan dan berkolaborasi dan terlibat penuh dalam fungsi sekolah.
Administrator juga memperbesar sumber-sumber daya untuk mempromosikan
perkembangan sekolah.
Masalah implementasi MBS di sekolah dasar Indonesia secara umum,
adalah sebagai berikut: manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen
peserta didik, manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan, manajemen
sarana dan prasarana, manajemen pembiayaan, manajemen humas,
manajemen budaya dan lingkungan sekolah.
Strategi utama yang perlu ditempuh dalam melaksanakan MBS sebagai
berikut: mensosialisasikan konsep MBS., melakukan analisis situasi,
merumuskan tujuan situasional, mengidentifikasi fungsi-fungsi yang perlu
dilibatkan untuk mencapai tujuan situasional, menentukan tingkat kesiapan
setiap fungsi dan faktor-faktornya melalui analisis SWOT (strength, weakness,
opportunity, and threat), memilih langkah-langkah pemecahan masalah atau
tantangan, membuat rencana untuk jangka pendek, menengah, dan panjang
serta program-program untuk merealisasikan rencana, melaksanakan program-
program untuk merealisasikan rencana jangka pendek manajemen berbasis
sekolah, melakukan pemantauan serta evaluasi proses MBS. Terdapat enam
faktor pendukung keberhasilan implementasi MBS. Faktor-faktor pendukungnya
adalah political will, finansial (keuangan), sumber daya manusia, budaya
sekolah, kepemimpinan, keorganisasian.
Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolaan atau
pengorganisasian terhadap kurikulum secara kooperatif, komprehensif, dan
sistematis dalam mewujudkan ketercapaian pendidikan. Secara fundamental
prinsip manajemen kurikulum adalah berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran berjalan lancar, ukurannya dalam mencapai tujuan pada peserta
didik, serta mendorong guru untuk optimal menyempurnakan strategi belajar
dengan peserta didik. Manajemen tenaga pendidikan adalah segenap proses
penataan yang berhubungan dengan masalah rekrutmen dan pemanfaatan
tenaga kerja untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya. Pengelolaan tenaga pendidikan bertujuan untuk memanfaatkan
tenaga yang terdapat di sekolah secara efektif dan efisien guna mencapai hasil
yang optimal. Manajemen kesiswaan (peserta didik) adalah layanan yang
memusatkan perhatian kepada pengaturan, pengawasan hingga layanan di luar
kelas kepada siswa. Ruang lingkup manajemen kesiswaan meliputi penerimaan
peserta didik baru, penempatan peserta didik, pelayanan minat dan bakat,
pembinaan disiplin, penelusuran alumni, dan layanan khusus siswa.
Manajemen keuangan dan pembiayaan adalah serangkaian kegiatan
perencanaan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggung
jawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan
pemerintah. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat diartikan
sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen
yang secara tidak langsung maupun tidak langsung jalannya proses pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen sarana
dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan
78