Page 89 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 89
informasi. kekuatan yang paling pernafasan yang tidak. menggabungka
tertentu dari membantu manusia pada Jelaskan n kerangka
pengaturan kamu untuk masa mengapa gaya belajar
pernafasan mengingat pandemic beberapa pada umumnya
sendiri proses Covid-19 strategi lebih dan multiple
pernafasan efektif untuk kecerdasan
pada mahluk kamu
hidup.
Kemudian dua ranah belajar lainnya adalah psikomotor dan afektif
(Dorji et al., 2020). Pada ranah psikomotor, berkaitan dengan
melakukan instruksi atau keterampilan fisik. Ranah psikomotorik
meliputi fisik, gerakan, koordinasi, dan penggunaan motorik bidang
keterampilan. Pengembangan keterampilan ini membutuhkan latihan
dan diukur dalam hal kecepatan, presisi, jarak, prosedur atau teknik
dalam pelaksanaannya. Terakhir adalah ranah afektif, yaitu berkaitan
dengan sikap, nilai, dan emosi, termasuk perasaan, nilai,
penghargaan, antusiasme, dan motivasi.
B. HOTS
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan siswa
untuk berpikir pada tingkat yang lebih tinggi (Ichsan et al., 2019;
Tanujaya et al., 2017). Siswa yang memiliki HOTS akan menjadi
mampu menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan inovasi dalam
memecahkan masalah lingkungan. HOTS juga memainkan peran
penting dalam menerapkan, menghubungkan, atau memanipulasi
pengetahuan sebelumnya secara berurutan untuk secara efektif
memecahkan masalah baru (Retnawati et al., 2018). Sebagai contoh
kasus konsumerisme hijau, siswa harus memiliki keterampilan HOTS
yang baik dalam analitis (C4) sehingga mereka dapat memberikan
evaluasi (C5) terhadap kebijakan penggunaan plastik. Setelah mereka
dapat memberikan evaluasi, langkah selanjutnya adalah membuat
solusi (C6). Level create (C6) pada HOTS merupakan kemampuan
tertinggi yang harus dimiliki siswa di abad 21
Pembelajaran di abad ke-21 mengharuskan penilaian IPA di SD
menggunakan tipe penilaian HOTS. Penilaian HOTS sejatinya
merupakan proses mengukur kemampuan siswa dan memberikan
penilaian yang mengacu pada kemampuan berfikir tingkat tinggi.
Dalam penilaian berpikir tingkat tinggi ini, soal lebih pada jenjang
analisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6) (Hanifah, 2019; Ichsan
et al., 2019; Retnawati et al., 2018; Tanujaya et al., 2017). Untuk
melatih analisis, siswa dirangsang melakukan analisis terhadap
peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Siswa diminta menjawab
menggunakan berbagai sumber informasi yang mereka dapatkan
kemudian memecahkan masalah. Aspek C5 (evaluate) dapat
ditingkatkan dengan memberikan berbagai kasus, kemudian siswa
diminta untuk mengomentari kasus berdasarkan fakta. Aspek C6
(create) bisa ditingkatkan dengan pembelajaran praktis, seperti
86