Page 91 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 91

lain, keterampilan komunikasi tidak hanya melibatkan pengetahuan
                                tentang  tata  bahasa  dan  kosa  kata,  tetapi  juga  melibatkan
                                kemampuan  untuk  mengekspresikan  diri  dengan  jelas  dan  tepat,
                                tergantung pada situasi, lawan bicara, topik, waktu, dan tempat.
                            b)  Kolaborasi  dapat  dikatakan  sebagai  praktik  bekerja  sama  untuk
                                mencapai  tujuan  bersama.  Kolaborasi  menekankan  pada  upaya
                                intelektual bersama di antara peserta didik dan/atau antara peserta
                                didik  dan  guru  (Chu  et  al.,  2016).  Selain  itu,  kolaborasi
                                memokuskan  pada  interaksi  sosial  dan  intelektual  baik  berupa
                                perbedaan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap di antara
                                peserta didik dan mengubah perbedaan tersebut menjadi sumber
                                daya  yang  berguna.  Mempraktikkan  kolaborasi  membantu  siswa
                                memahami  cara  mengatasi  masalah,  memberikan  solusi,  dan
                                memutuskan tindakan terbaik, dan bermanfaat bagi mereka untuk
                                mengetahui bahwa orang lain tidak selalu memiliki ide yang sama
                                dengan  mereka  (Erdoğan,  2019).  Kolaborasi  melibatkan  peserta
                                yang  bekerja  bersama  dalam  tugas  yang  sama,  bukan  secara
                                paralel pada bagian-bagian tugas yang terpisah.
                            c)  Keterampilan  berpikir  kritis  adalah  keterampilan  individu  yang
                                digunakan  untuk  menganalisis  argumen  dan  memberikan
                                interpretasi  berdasarkan  persepsi  rasional,  analisis  asumsi,  dan
                                logika penafsiran (Supena et al., 2021). Keterampilan berpikir kritis
                                meliputi  interpretasi,  analisis,  inferensi,  evaluasi,  penjelasan,  dan
                                regulasi   diri.   Aspek     interpretasi,   yaitu    siswa    mampu
                                mengklasifikasikan  masalah  yang  diterima  sehingga  memiliki  arti
                                yang jelas. Aspek analisis berupa siswa mampu menguji gagasan
                                dan  mengenali  alasan  dan  pernyataan.  Aspek  inferensi  berarti
                                siswa  mampu  membuat  kesimpulan  dalam  pemecahan  masalah.
                                Aspek evaluasi bermakna bahwa siswa mampu menilai pendapat
                                atau  pernyataan  yang  diterima  dari  diri  sendiri  dan  orang  lain.
                                Aspek regulasi diri berarti siswa mampu mengatur keberadaannya
                                dalam  berurusan  dengan  pemecahan  masalah.  Pengembangan
                                keterampilan  berpikir  kritis  adalah  integrasi  beberapa  bagian
                                pengembangan        keterampilan     seperti    observasi,    analisis,
                                penalaran, penilaian, dan pengambilan keputusan.
                            d)  Kreativitas  dikonseptualisasikan  sebagai  kemampuan  untuk
                                menghasilkan  ide  atau  solusi  yang  original  dan  berharga.
                                Kreativitas  juga  disebut  sebagai  proses  menghasilkan  ide-ide
                                novel/asli  yang  bermanfaat  (Hughes  et  al.,  2018).  Kebaruan
                                memprioritaskan  ide-ide  yang  berbeda  atau  ide-ide  yang
                                menyimpang  dari  norma-norma  dan  asumsi-asumsi  tradisional,
                                nilai-nilai kegunaan ide-ide yang memberikan cara yang efektif dan
                                praktis  untuk  mengatasi  kebutuhan  saat  ini  (Kwan  et  al.,  2018).
                                Aspek kognitif yang terlibat dalam berpikir kreatif menurut Torrance
                                (1972),  terutama  terkait  dengan  keterampilan  berpikir  divergen,
                                yaitu  sebagai  kelancaran,  fleksibilitas,  elaborasi,  dan  orisinalitas
                                (Nakano  & Wechsler,  2018).  Kreativitas  merupakan  keterampilan
                                berpikir yang sangat penting untuk menciptakan inovasi yang baru,



                                                           88
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96