Page 90 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 90
pembelajaran berbasis proyek. Belajar menggunakan proyek berbasis
akan merangsang siswa untuk membuat inovasi dari proyek tersebut.
Merancang penilaian IPA berbasis HOTS harus menggunakan
berbagai jenis tes (misal pilihan ganda, berpadu dengan
menjodohkan, esai, unjuk kerja, dan sebagainya) serta memberikan
stimulus di awal. Stimulus merupakan dasar untuk membuat sebuah
pertanyaan. Stimulus ini hendaknya bersifat kontekstual dan menarik
untuk peserta didik. Stimulus dapat diangkat dari permasalahan-
permasalahan, yang dekat dengan kehidupan peserta didik,
keanekaragaman budaya, kasus-kasus di daerah, atau lain
sebagainya. Berikut merupakan salah satu contoh soal berbasis
HOTS untuk topik IPA (Ichsan et al., 2019).
1. Seorang penyelam akan menyelam pada kedalaman 10 meter dari
permukaan laut. Saat sudah mencapai kedalaman 8 meter, Ia
merasakan kesulitan saat bergerak, serta telinganya terasa sakit.
Mengapa hal ini terjadi? (C4)
2. Analisislah penyebab matinya ikan di danau yang tercemar! (C4)
3. Kritiklah perilaku masyarakat terhadap masalah kebakaran hutan!
(C5)
4. Evaluasilah dampak pencemaran danau terhadap kehidupan
manusia! (C5)
5. Buatlah sebuah paragraf atau gambar untuk mencegah kebakaran
hutan! (C6)
6. Buatlah sebuah dugaan sementara mengenai dampak
mengkonsumsi air tercemar! (C6)
C. Keterampilan Belajar Abad 21 (4C)
Globalisasi telah membentuk dunia bersifat kolaboratif. Tidak
hanya itu, saat ini pekerjaan membutuhkan pemikiran lebih analitis,
keterampilan digital, dan terampil berkomunikasi. Dengan berbagai
perubahan yang terjadi pada era ini, maka solusi atau inovasi sangat
diperlukan untuk membantu mengatasi dilema global. Tantangan-
tantangan seperti itu menuntut pengembangan manusia menjadi
problem solver dan innovator. Untuk itu, keterampilan abad 21 yang
secara maksimal disiapkan dan dilakukan dalam pembelajaran akan
mempersiapkan peserta didik untuk masa kini dan dunia masa depan.
Keterampilan belajar abad 21 terdiri atas communication,
collaboration, critical thinking, dan creativity (4C).
a) Kegiatan komunikasi dapat dilakukan dengan mengarahkan
siswa mengomunikasikan ide-ide mereka, proses dan temuan baru
mereka; siswa terlibat dalam argumen berdasarkan bukti yang ada;
dan siswa juga mendengarkan masukan dari teman sebaya dan
mempertahankan ide-ide mereka (Ah-nam & Osman, 2017). Siswa
saat ini harus mampu mengartikulasikan pikiran dan ide secara
efektif menggunakan lisan, tulisan, dan keterampilan komunikasi
nonverbal dalam berbagai bentuk dan konteks; mendengarkan
secara efektif; menggunakan komunikasi untuk berbagai tujuan
dalam lingkungan yang beragam (Erdoğan, 2019). Dengan kata
87