Page 8 - E-Modul_Strategi dan Desain Pembelajaran
P. 8
Pedekatan pembejaran berfungsi; 1) Sebagai pedoman umum dalam
menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan. 2)
Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran. 3) Menilai
hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai. 4) Mendiaknosis masalah-
masalah belajar yang timbul. dan 5) Menilai hasil penelitian dan
pengembangan yamg telah di laksanakan.
1) Jenis-Jenis Pendekatan
Secara umum pendekatan yang kita kenal ada dua yaitu pendekatan
berpusat pada guru dan pendekatan berpusat pada siswa. Masing-masing
pendekatan ini mempunyai pandangangannya sendiri tentang pembelajaran.
pernyataan ini sesau dengan pendapat Roy Killen (1998) dalam Sanjaya
(2009:127) menyebutkan terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches).
a) Pendekatan teacher center
Pendekatan teacher center dimana proses pembelajaran lebih
berpusat pada guru hanya akan membuat guru semakin cerdas tetapi
siswa hanya memiliki pengalaman mendengar paparan saja. Out
put yang dihasilkan oleh pendekatan belajar seperti ini tidak lebih hanya
menghasilkan siswa yang kurang mampu mengapresiasi ilmu
pengetahuan, takut berpendapat, tidak berani mencoba yang akhirnya
cenderung menjadi pelajara yang pasif dan miskin kreativitas. (Hartato,
2009). Pendekatan ini mempunyai kelemahan dan kelebihan yaitu:
b) Pendekatan student centered
Student centered Learning (SCL) adalah proses pembelajaran yang
berpusat pada siswa (learner centered) diharapkan dapat mendorong
siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap
dan perilaku. Melalui proses pembelajaran yang keterlibatan siswa
secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik
untuk belajar. Aktifitas siswa menjadi penting ditekankan karena belajar
itu pada hakikatnya adalah proses yang aktif dimana siswa
menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman
(construcivism approach). (Harto, 2012)
Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik,
maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk dapat membangun
sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman
yang mendalam yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas
siswa. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka
siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk
memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan
masalahnya sendiri (Karsen, 2008)
Melalui proses pembelajaran yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti
guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar. Pada
sistem pembelajaran SCL ini bisa dilakukan dengan metode diskusi. Karena
dalam metode diskusi siswa dituntut untuk aktif dalam belajar.
5