Page 9 - E-Modul_Strategi dan Desain Pembelajaran
P. 9
2) Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sedang diterapkan di Indonesia
saat ini. Di kurrikulum 2013 pendekatan bukan lagi TCL atau SCL akan tetapi
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Saintifik. Pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Hosnan,
2014).
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman pada
peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja,
tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Oleh karena itu kondisi pembelajaran yangdiharapkan tercipta diarahkan
untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber
melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran melibatkan ketrampilan proses seperti
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan
menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut bantuan guru
diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang
dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas
siswa.
Berdasarkan the National Science Education Standards (National
Research Council, 1996) dalam proses pembelajarannya, semua siswa
harus terlibat penyelidikan aktif dengan mengajukan pertanyaan,
perencanaan investigasi, mengumpulkan data, menggunakan pengetahuan
secara ilmiah untuk memahami data hasil pengamatan, dan
mengkomunikasikan hasil temuannya. (Joel E. Bass, et al., 2005 dalam
Nurdyansyah ,2016)
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 81A Tahun
2013 (Nurdyanshah,2016) tentang implimentasi kurikulum yang menekankan
pada ketrampilan proses terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: (1)
mengamati, (2) menanya, (3) mengumpulkan informasi, (4) mengasosiasi,
dan (5) mengkomunikasikan.
b. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam
proses pembelajaran agar hal yang direncanakan dapat tercapai dengan
maksimal. Strategi pembelajaran yang baik dan cermat akan menjamin
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Silver Harvey, dkk (2012) kata
strategi berasal dari dua kata dasar Yunani Kuno: Stratos, yang berarti
“jumlah besar” atau “yang tersebar” dan again, yang berarti “memimpin” atau,
kita mungkin mengartikannya “mengumpulkan”. Jadi, pada intinya, kata
6