Page 83 - E-Modul_Strategi dan Desain Pembelajaran
P. 83
BAB XVI
PENUTUP
Konsep strategi pembelajaran merupakan konsep yang multidimensi dalam
arti dapat ditinjau dari berbagai dimensi (sudut panadang). Dari dimensi
perancangan, strategi pembelajaran adalah pemikiran dan pengupayaan secara
strategis dalam memilih, menyusun, memobilisasi dan mensinergikan segala
cara, sarana/prasarana, dan sumber daya untuk mencapai tujuan. Dari dimensi
pelaksanaan (pada unsur guru sebagai pelaku), strategi pembelajaran adalah
keputusan bertindak secara strategis dalam memodifikasi dan menyeleskan
komponen-komponen sistem instruksional untuk lebih mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran.Dari dimensi pelaksanaan(pada aspek proses
b-m), strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru-murid dalam
perwujudan kegiatan belajar-mengajar yang menujuk pada karakteristik abstrak
dari pada rentetan perbuatan guru-murid dalam peristiwa belajar-mengajar.
Pendekatan pembelajaran ialah cara umum dalam memandang permasalahan
dan atau obyek kajian pembelajaran. Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran. Metode ialahcara/jalan dalam
menyajikan/melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan sesuatu metode dengan
latar penerapan tertentu.
Konsep belajar menurut paradigma behavioristik menyatakan bahwa belajar
merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep
ini, peran guru adalah menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-
banyaknya kepada siswa. Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannya
apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyak-banyaknya ke kepala
siswa dan siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima
pengetahuan yang dituangkan guru kepada mereka. Praktek pendidikan yang
berorientasi pada persepsi semacam itu adalah bersifat thesis, sehingga akan
berdampak pada penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan
kreativitas siswa, dan memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order
thinking.
Akhir-akhir ini, konsep belajar didekati menurut paradigma konstruktivisme.
Paham konstruktivistik tentang belajar menyatakan bahwa belajar merupakan
hasil konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap
lingkungan belajar. Pengkonstruksian pemahaman dalam event belajar dapat
melalui proses asimilasi dan atau akomodasi. Secara hakiki, asimilasi dan
akomodasi terjadi sebagai usaha pebelajar untuk menyempurnakan mental
model atau struktur kognitif yang telah ada di benaknya. Mental model atau
struktur kognitif pebelajar sering pula diistilahkan sebagai prakonsepsi.
Prakonsepsi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan konsep konsepsi
ilmiah disebut miskonsepsi. Proses asimilasi terjadi apabila terdapat kesesuain
antara pengalaman baru dengan prakonsepsi yang dimiliki pebelajar. Sedangkan
proses akomodasi adalah suatu proses adaptasi, evolusi atau perubahan yang
80