Page 231 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 231
dengan menggunakan unsur upah sebagai metode pembanding
faktor. Sistem ini menggunakan angka-angka. Meskipun pada
awalnya lebih sulit untuk mengembangkan, sistem poin ternyata
lebih tepat daripada metode pembanding faktor karena sistem
poin ini dapat mengatasi faktor-faktor menyeimbang dan soal
penting dan soal penting lebih rinci lagi. Sistem ini dijalankan
melalui enam tahap biasanya melalui komite evaluasi pekerjaan
atau analisis individu, yaitu:
Tahap 1: Menentukan faktor-faktor penting. Sistem poin dapat
menggunakan faktor-faktor sama yang digunakan dalam metode
perbandingan faktor. Namun hal itu umumnya menambah lebih
rinci dengan memilah faktor-faktor tersebut ke subfaktor.
Tahap 2: Menentukan tingkatan faktor-faktor. Karena jumlah fak-
tor tanggung jawab dan faktor lainnya mungkin beragam dari
masing-masing pekerjaan sistem poin menciptakan beberapa
tingkatan yang terkait dengan tiap faktor. Tingkatan-tingkatan ini
membantu analisis memberi penghargaan dengan derajat
berbeda pada faktor tanggung jawab, keahlian, dan faktor-faktor
penting lainnya.
Tahap 3: Memberi poin pada tiap subfaktor. Sistem poin meng-
gunakan pendekatan matriks dengan berbagai elemennya. Dari
poin setiap subfaktor dapat diketahui beberpa derajat subfaktor
tertentu dibandingkan dengan subfaktorlain pada faktor penting
tertentu. Sebagai contoh, jika subfaktor keselamatan mendapat
nilai 100 adalah dua kali pentingnya dari membantu penatar,
berarti ia mendapatkan sebanyak dua kali poin.
Tahap 4: Memberi poin pada tingkat tingkatan. Analis memberi
poin silang tiap baris untuk merefleksikan pentingnya dari tiap
tingkatan yang berbeda. Untuk penyederhanaan, perbedaan poin
yang sama biasanya ditentukan di antara tingkatan. Pilihan alter-
natifnya, perbedaan-perbedaan poin di antara tingkatan dapat
menjadi pengubah. Kedua pendekatan digunakan tergantung
pada kepentingan dari tiap tingkatan dan tiap subfaktor.
223