Page 16 - Modul Eka 1
P. 16
Sistem koloid fase padat-cair terbentuk dari fase
terdispersi berupa padat dan medium pendispersinya
berupa zat cair maka disebut sol. Sistem koloid fase padat-
padat terbentuk dari fase terdispersi berupa padat dam
medium pendispersinya berupa zat padat maka disebut sol
padat.
Gambar 1.9. Tinta
bit.ly/403FoKk
c. Emulsi
Emulsi padat yang memiliki fase terdispersi
berupa cairan dalam medium pendispersi padat atau
cair. Sistem koloid fase cair-cair terbentuk dari fase
terdispersi berupa cair dan medium pendispersinya
berupa zat cair maka disebut emulsi. Campuran yang
Gambar 1.10. Obat dengan terbentuk bukan larutan, melainkan bersifat heterogen.
bungkus dengan emulsi Zat penghubung yang menyebabkan pembentukan
bit.ly/3WAa1UL
emulsi disebut emulgator (pembentuk emulsi). Jadi,
tidak ada emulsi tanpa emulgator. Contoh emulgator
ialah sabun, detergen dan lain-lain.
Sistem koloid fase cair-padat terbentuk dari fase
terdispersi berupa cair dan medium pendispersinya
berupa zat padat maka disebut emulsi padat.
Gambar 1.11. Mentega
bit.ly/3XDahDQ
d. Buih
Buih merupakan jenis koloid di mana fase
terdispersinya berupa gas, sementara medium pendispersinta
berupa zat cair atau padat. Contoh buih dengan medium
pendispersi cair ialah buih sabun. Jika medium pendispersinya Gambar 1.12. Batu Apung
bit.ly/3XDaFSR
berupa zat padat, maka disebut buih padat. Contoh koloid jenis
buih adalah sabun, detergen, karet busa (buih padat), dan batu apung (buih padat).
7